Ada Peringatan Keras Krisis Pangan, SKI: Sempurnakan Otonomi Desa
”Kearifan pangan lokal memiliki orientasi yang berbeda dengan proyek pangan yang berskala besar namun, mengabaikan potensi yang dimiliki komunitas desa,” lanjutnya.
Selain itu, kata Jati, Pemerintah didorong untuk merangkul seluruh potensi bangsa dalam bidang pangan dan pertanian.
Pemerintah diharapkan mampu mengajak seluruh anak bangsa untuk ’bergerak’ dalam semangat persatuan dan kolaborasi.
”Ketersediaan pangan adalah kepentingan nasional yang menjadi agenda seluruh elemen bangsa. Sudah sewajarnya semua pihak bekerjasama untuk menghindarkan Indonesia dari kemungkinan terburuk dalam krisis pangan ini,” ucap Jati.
Menurut Jati, persatuan dan kolaborasi untuk mengatasi krisis pangan di dalam negeri merupakan pijakan yang kokoh untuk dunia.
”Indonesia dapat menjadi lokomotif ketahanan pangan dunia. Peran semacam itu dibutuhkan agar saat krisis pangan datang, tak satupun negara ditinggalkan,” pungkas Jati. (mcr10/jpnn)
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeluarkan peringatan keras tentang krisis pangan yang diprediksi bakal terjadi dalam kurun waktu 8-12 bulan ke depan.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku
- Menko Pangan Akui Harga Telur Meroket Jelang Nataru
- Pengawasan Terhadap Peredaran Sarana Pertanian Palsu-Ilegal Harus Dilakukan Bersama
- Menjelang Nataru, Satgas Pangan Polda Jabar Pastikan Tak Ada Hambatan Distribusi Pangan
- Mendes Yandri Sebut Alokasi Dana Desa untuk Ketahanan Pangan Tak Boleh Kurang 20 Persen
- Buntut PPN 12 Persen, Pemerintah Bebaskan PPH ke Pekerja Padat Karya