Ada Permintaan dari China, Brazil Sembunyikan Sebagian Hasil Uji Vaksin Sinovac
jpnn.com, BRASILIA - Para peneliti Brazil mengatakan kemanjuran vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech, CoronaVac, lebih dari 50 persen berdasarkan data uji coba.
Namun atas permintaan perusahaan farmasi China itu, mereka masih menahan hasil lengkap hasil pengujian sehingga menimbulkan pertanyaan tentang transparansi.
Brazil adalah negara pertama yang menyelesaikan uji coba tahap akhir vaksin CoronaVac tapi peluncuran hasilnya, yang tadinya ditetapkan awal Desember, kini telah ditunda tiga kali.
Penundaan terbaru itu merupakan pukulan bagi Beijing, yang telah berlomba untuk mengejar ketertinggalan dari produsen obat negara-negara Barat, dan akan meningkatkan kritik bahwa perusahaan-perusahaan China pembuat vaksin kurang transparan.
Penundaan juga kemungkinan akan meningkatkan keraguan terhadap vaksin China di Brazil, pada saat virus kembali merebak.
Presiden Jair Bolsonaro mengatakan dia tidak akan menggunakan vaksin COVID-19.
Ia telah berulang kali mempertanyakan vaksin China berdasarkan asal-usulnya.
Sebuah jajak pendapat pada awal Desember menunjukkan bahwa setengah dari masyarakat Brazil sekarang menolak vaksin China.
Peneliti Brazil menuruti permintaan yang datang dari China terkait hasil uji vaksin buatan Sinovac yang juga dibeli Indonesia
- ICIIS 2024 Sukses, Shan Hai Map Optimistis Iklim Investasi Indonesia Makin Baik
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Sherpa Indonesia jadi Pemimpin Perundingan Perjalanan Akhir Presidensi G20 Brasil
- GRIB Jaya Sebut Kunjungan Prabowo ke China dan AS Berdampak Positif
- Bertemu Pengusaha RRT, Presiden Prabowo: Kami Ingin Terus Bekerja Sama dengan China
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun