Ada Pihak yang Tidak Menghendaki PGE jadi Transparan?
jpnn.com, JAKARTA - Initial public offering (IPO) PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dinilai sangat positif bagi perusahaan.
Pasalnya, dengan menjadi perusahaan terbuka, PGE wajib menerapkan prinsip transparansi.
Dengan keterbukaan, kinerja perusahaan pun akan meningkat dan lebih efisien.
“Makanya, jika terdapat pihak-pihak yang menolak IPO PGE, justru bisa dinilai tidak menghendaki PGE lebih transparan dan lebih efisien. Dan saya duga, memang ada yang menghendaki kondisi demikian,” ujar Anggota Komisi VI DPR Andre Rosiade.
Dengan prinsip keterbukaan, imbuhnya, semua pihak bisa menilai kinerja PGE, tak ada yang bisa ditutup-tutupi.
Dengan begitu keterbukaan ini sekaligus mencegah penyelewengan di dalam perusahaan.
“Bukankah itu positif? Tapi anehnya, mengapa masih ada yang pihak tertentu yang tidak menghendaki PGE menjadi transparan. Ada apa? Ini yang harus kita waspadai,” jelas Andre.
Terkait isu privatisasi yang diusung beberapa pihak, menurut Andre juga mengada-ada. Pasalnya, saham yang dilepas ke publik sangat kecil, hanya sekitar 25 persen.
Jika terdapat pihak-pihak yang menolak IPO PGE, justru bisa dinilai tidak menghendaki PGE lebih transparan dan lebih efisien.
- PIK2 Brigit
- Kebutuhan Tepung Panir Capai Rp 1 Triliun, BRRC Optimistis Kuasai Pasar
- Brigit Biofarmaka Teknologi Hadirkan Spirulina, Inovasi Pengganti Susu Sapi
- IPO di Awal 2025, Delta Giri Wacana Targetkan Raih Rp 1,03 Triliun
- Dukung Transisi Energi Berkelanjutan, Pertamina Genjot Kapasitas Pembangkit Panas Bumi
- Pertamina Tegaskan Komitmen Transisi Energi Berkelanjutan Lewat ZRF Initiative