Ada Polisi Sadis, Ini Saran-saran Penting untuk Polri

jpnn.com - JAKARTA – Kasus mutilasi anak kandung oleh anggota Satuan Intelijen Keamanan Kepolisian Resor Melawi, Kalbar, Brigadir Petrus Bekus tidak bisa didiamkan. Proses rekrutmen di kepolisian harus dibenani.
Hal ini disampaikan Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane . Neta mengatakan, Polri harus memperketat sistem rekrutmen dan meningkatkan pengawasan ketat kepada jajaran bawahnya.
“Agar perilaku sadis tidak berkembang pesat di jajaran kepolisian,” tegas Neta menjawab JPNN, Sabtu (27/2).
Neta menambahkan, prioritas Polri adalah membenahi sistem rekrutmen. Menurut dia, isu bayar membayar masuk polisi harus benar-benar diatasi agar orang-orang bermasalah tidak lolos menjadi anggota Polri.
Psikotes masuk polisi harus profesional sehingga orang-orang yang bermasalah dengan kejiwaan tidak lolos menjadi anggota Polri. Masa waktu pendidikan yang selama ini lima bulan harus diperpanjang menjadi tahunan. Hal ini, lanjut Neta, agar Polri benar-benar mendapatkan calon-calon polisi terbaik.
“Terakhir, polisi-polisi yang bermasalah harus segera dikonseling dan mengikuti terapi psikologis agar tidak menjadi predator di masyarakat,” kata Neta. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kesimpulan Raker: Pengangkatan PPPK 2024 Maret 2026
- Pramono Ingatkan Warga Jakarta, Hujan Deras Masih Mengguyur
- Korupsi Makin Menggurita, Hardjuno Wiwoho: Pengesahan RUU Perampasan Aset Harga Mati
- Muscab HIPMI Karawang 2025: Sejumlah Nama Muncul, Cecep Sopandi Dinilai Punya Keunggulan
- PN Jaksel Tunda Sidang Putusan Perkara Ted Sioeng
- SP IMPPI Desak Pemerintah Bentuk Tim Gabungan untuk Tangani Kasus TPPO di Kamboja