Ada Potensi Jamaah Anshorut Daulah Bikin Ramadan Berdarah
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat terorisme Al Chaidar memperkirakan para teroris akan memanfaatkan momentum Ramadan untuk beraksi. Menurutnya, ratusan anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) masuk ke Jakarta pasca-kerusuhan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Chaidar menjelaskan, para teroris anggota JAD meyakini Ramadhan sebagai bulan pembakaran diri. "Ini artinya akan banyak bom bunuh diri, atau akan banyak serangan menggunakan sangkur," ujar Chaidar kepada JPNN, Sabtu (12/5).
Menurut Chaidar, para teroris tersebut meyakini aksi saat Ramadan akan memperoleh pahala yang lebih besar dibandingkan bulan-bulan lainnya. Bahkan, ada orang-orang kaya yang akan membiayai aksi teror itu.
"Banyak orang kaya di Indonesia yang kering secara spiritual. Dalam bahasa antropologi kami, mereka ingin menyodok Tuhan. Mereka menyogok dengan cara membiayai para teroris ini melakukan bom bunuh diri," katanya.
Mantan aktivis Negara Islam Indonesia (NII) itu menambahkan, JAD juga menganggap harta paling halal adalah hasil merampok dan merampas. Menurut Chaidar, anggota JAD pun menyasar masyarakat umum.
“Makanya, target mereka bukan hanya kepolisian tapi juga merampok kelompok masyarakat tertentu. Kesadaran agama dan rasisme itu bercampur baur," pungkasnya.(gir/jpnn)
Pengamat terorisme Al Chaidar mengungkapkan, ada kalangan kaya di Indonesia yang kering secara spiritual namun membiayai aksi teror demi memperoleh pahala.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Ini Lho Isi Surat JAD soal Teror Bom Panci di Kampus Unpar, Cermati Kalimatnya
- BNPT Dorong Kolaborasi Multipihak untuk Cegah Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme
- Peringati Hari Pahlawan, Yayasan Gema Salam Wujudkan Semangat Nasionalisme
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack