Ada Pria yang Mencoba Mengambil Tas Sri Mulyani di Istana Pagi Tadi
jpnn.com, JAKARTA - Sri Mulyani Indrawati menjadi orang pertama yang dipanggil Presiden Joko Widodo jelang pengumuman Kabinet Jilid II, Selasa (22/10).
Wanita kelahiran Bandar Lampung 26 Agustus 1962 itu datang ke Istana Kepresidenan Jakarta sekitar pukul 09.00 WIB dengan blus putih lengan panjang, plus celana hitam sambil membawa tas tenteng kecil.
Ada cerita unik soal tas Bu SMI. Jelang memasuki istana, seorang pria dengan tanda pengenal di belakang SMI, mencoba membantu membawa tas tersebut. Namun, SMI tampak tak nyaman dan mempertahankan bawaannya.
Setelah memasuki istana, SMI hanya melambaikan tangan kepada wartawan yang menunggunya dan tidak menjawab pertanyaan apa pun. Apakah Bu Sri ditawari posisi yang sama sebagai menteri keuangan atau posisi lainnya?
Pengawal atau apa jg gw ga paham..
Tp si bapak mau bawain atau mau ambil tas bu Sri Mulyani??!
Anjir tengsin ah Pak.
Ngapain sihhhh, berlebi amat eksyennya ???????? pic.twitter.com/a4FZLzwAh0 — jiggerbunnyjinkies (@JiggerJinx) October 22, 2019
Sri Mulyani diketahui pernah menjawab sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia pada 1 Juni 2010-27 Juli 2016. Sebelumnya ia pun pernah menjabat sebagai Menteri Keuangan Kabinet Indonesia Bersatu pada 2005-2010 di masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sebelumnya, pada Senin (21/10), Presiden Jokowi sudah memanggil sebelas orang ke istana kepresidenan. Mereka adalah mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, CEO dan pendiri Gojek Nadiem Makarim, Komisaris Utama NET Mediatama Televisi Wishnutama, pendiri Mahaka Group Erick Thohir, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian.
Sri Mulyani datang ke istana sekitar pukul 09.00 WIB, dengan blus putih lengan panjang, plus celana hitam sambil membawa tas tenteng kecil.
- Sri Mulyani Buka-bukaan soal Peluang APBN Perubahan, Permintaan Prabowo?
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar
- Menko Airlangga Bahas soal Insentif Kendaraan, Lalu Sebut Nama Sri Mulyani
- Sikap Keuangan
- Kemenkeu Satu
- Ekonom Percaya Kabinet Merah Putih Dipilih Berdasarkan Profesionalisme