Ada Prostitusi di Aceh, Polisi Bekuk Muncikari Penjual Remaja Putri Rp 800 Ribu

jpnn.com, LANGSA - Satuan Reserse Kriminal Umum (Satreskrimum) Polres Langsa di Nangroe Aceh Darussalam (NAD) memangkap RA (36) dan R (42) yang diduga melakukan praktik tindak pidana perdagangan orang atau TPPO.
Kedua tangkapan polisi itu ketahuan menjual remaja berinisial DAN yang masih berusia 17 tahun kepada lelaki hidung belang.
Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto mengungkapan pengusutan kasus itu berawal ketika masyarakat memberikan informasi tentang praktik prostitusi di Langsa.
Satreskrim Polres Langsa pun menindaklanjuti informasi itu. Ternyata informasi itu sahih.
Polisi mendapati muncikari berinisial RA yang berperan mencari korban. Setelah menemukan korban, RA membawa DAN ke rumah R.
“Terduga pelaku RA menjual korban berinisal DAN ke pelanggan dengan tarif Rp 800 ribu," kata Joko sebagaimana dikutip siaran pers Divisi Humas Polri, Sabtu (17/6).
Perwira menengah Polda Aceh itu menambahkan saat ini para terduga kasus TPPO itu sudah berada di Polres Langsa.
“Terduga pelaku diperiksa untuk memastikan prostitusi itu bagian dari modus TPPO," tutur Joko.(jpnn.com)
Satreskrimum Polres Langsa memperoleh informasi tentang praktik prostitusi yang meresahkan masyarakat. Dari informasi itu, polisi mengungkap praktik TPPO.
Redaktur : Antoni
Reporter : Kenny Kurnia Putra
- Bareskrim Tetapkan 1 Tersangka TPPO pada Kasus 699 WNI Dipulangkan dari Myanmar
- Gang Royal Tambora Jakbar Jadi Lokasi Prostitusi, PSK Pada Kabur
- SP IMPPI Desak Pemerintah Bentuk Tim Gabungan untuk Tangani Kasus TPPO di Kamboja
- Advokat Peradi Siap Dampingi Perempuan & Anak Korban Kekerasan Hingga TPPO
- Mami U jadi Tersangka Prostitusi di Mansion Semarang
- Polisi Selidiki Dugaan Prostitusi di Balik Striptis Mansion Executive Karaoke Semarang