Ada Proyek Fiktif di DPR
Sabtu, 21 Januari 2012 – 10:18 WIB
dengan besaran Rp 15.000.000 per kegiatan untuk dilaksanakan mulai pada tahun sidang 2011-2012,” tulis dokumen putusan itu.
Selain biaya kunker, ada pula anggaran pelaksanaan fungsi legislasi sebesar Rp 23,566 miliar. Dan realisasi anggaran untuk berbagai proyek seperti kalender, pengharum ruangan, renovasi toilet, renovasi ruang banggar, makanan makan rusa, pemeliharaan gedung sebesar total Rp 193,908 miliar.
Koordinator Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi mengatakan dari dokumen tersebut terungkap kalau BURT dan Setjen DPR memutuskan penggunaan anggaran sebesar Rp 512 miliar dimana uangnya diambil dari batalnya pembangunan gedung baru DPR yang sebesar Rp 800 miliar.
FITRA mempertanyakan sisa anggaran dari yang Rp 800 miliar itu siapa yang menyimpan dan dimana sekarang disimpan.
”Tapi bagaimana pun, mestinya anggaran pembatalan gedung yang sebesar Rp 800 miliar itu dipulangkan ke nagara yang dalam hal ini kementerian keuangan. Ini kenapa justru uang itu diputar-putar untuk ngongkosi berbagai proyek di lingkungan DPR. Sekali lagi rakyat ditipu,” katanya.
JAKARTA --Selain proyek-proyek bernilai fantastis, rupanya ada pula proyek yang diduga fiktif belaka yang dilakukan Setjen DPR. Terungkap adanya
BERITA TERKAIT
- Ketua KPU Batubara Dilaporkan ke DKPP Seusai Debat Cakada, Ini Penyebabnya
- Survei: Pemilih Prabowo Subianto dan Anies Baswedan akan Pilih Ridwan Kamil-Suswono
- 522 Polisi Dikerahkan Untuk Kawal Debat Perdana Pilgub Jateng
- Pramono Janji Bakal Menyediakan WiFi Gratis untuk Setiap Masjid di Jakarta
- Prabowo Biayai Retret Pakai Duit Pribadi, Yulius PDIP: Mengacaukan Tata Kelola Negara
- Kaesang Ajak Masyarakat Tolotang Pilih Fatmawati Rusdi dan Syaharuddin