Ada Pungutan Liar Retribusi Parkir? Begini kata Walkot
jpnn.com, BEKASI - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi berkomentar terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan Organisasi Masyarakat (Ormas) Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) gabungan daerah.
Di mana dalam aksi itu, Ormas GMBI menuding jika ada syarat korupsi pungutan retribusi parkir pada instansi Pemerintah Kota Bekasi.
“Tidak ada pungutan-pungutan liar, kami tertib administrasi,” kata Rahmat kepada GoBekasi Kamis (25/1).
Menurutnya, yang ada adalah hak upah pungut hasil kerja dalam pengelolaan pajak dan retribusi parkir di Kota Bekasi.
“Itu ada ketentuannya, ada undang-undangnya, jadi kami bekerja sesuai dengan undang-undang yang ada,” tandasnya.
Seperti diketahui, aksi unjuk rasa yang di lakukan Ormas GMBI di depan Kantor Pemerintah Kota Bekasi berujung ricuh.
Bahkan, 24 orang mengalami luka-luka akibat baku hantam dan saling lempar batu. Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Hanya, enam unit kendaraan yang rusak, masing-masing tiga mobil dan tiga sepeda motor. Saat ini, Kepolsian Resor Metropolitan Bekasi Kota masih mengejar para provokator yang menyebabkan terjadinya bentrokan. (kub/gob)
Menurut Rahmat Effendi, yang ada adalah hak upah pungut hasil kerja dalam pengelolaan pajak dan retribusi parkir di Kota Bekasi.
Redaktur & Reporter : Yessy
- Polisi Bongkar Kasus Pungli Dana Pendidikan di Majene
- Akui Lakukan Getok Parkir di Asia Afrika Bandung, Jukir Minta Maaf
- Polres OKU Gencarkan Patroli Untuk Cegah Pungli di Jalan Lintas Sumatera
- Teman Satu Angkatan Aulia Risma Bantah Ada Pungutan Sebesar Rp 40 Juta
- Satgas Saber Pungli & ORI Apresiasi Layanan Keimigrasian Minim Aduan Pungutan Liar
- Heboh Oknum Pejabat BPKAD Banten Lakukan Pungli Rp 1,8 Miliar, Pj Gubernur Bereaksi