Ada Rasisme Seksual di Kalangan Pengguna Aplikasi Gay Grindr


Bentuk rasisme terang-terangan semacam ini telah dilarang di Grindr, tapi Prashant mengatakan ada bentuk rasisme yang lebih halus dan sulit untuk dikendalikan.
Ia mengatakan pesan-pesannya seringkali diabaikan dan tidak ditanggapi. Ia menduga hal ini karena rasnya.
Prashant mencontohkan obrolannya dengan seorang pria yang mengaku sebagai pilot.
"Kami melakukan percakapan menyenangkan selama beberapa hari pertama. Ketika saya menjelaskan bahwa saya orang India, dia bilang, kamu orang India? Kamu tidak terlihat seperti orang India di fotomu," katanya.
Lalu pria tersebut menambakan, 'seandainya saya tahu (kamu orang India)'.
Itulah percakapan terakhir mereka dan Prashant mengaku pengalaman ini mempengaruhi dirinya bahkan setelah berhenti menggunakan aplikasi Grindr.
"Hal itu membuatku merasa tidak diinginkan, menambah rasa kesepian dan keterasingan yang saya miliki," ujarnya.
Di tengah memanasnya gerakan 'Black Lives Matter' awal tahun ini, aplikasi kencan bagi pria gay bernama Grindr mengumumkan akan menghapus filter etnisnya
- Fitur Kantong UMKM Memberi Banyak Kemudahan bagi Pelaku Usaha Yogyakarta
- PP Hima Persis Hadirkan Aplikasi Satind Sebagai Upaya Digitalisasi Organisasi
- Berkinerja Moncer Sepanjang 2024, Bluebird Bukukan Pendapatan Rp 5,04 Triliun
- Solusi Rumah Tetap Bersih saat Asisten Rumah Tangga Mudik Lebaran
- Aplikasi Kasir Online Kantong UMKM Dorong Pelaku Usaha Bandung Melek Teknologi
- 5 Manfaat Aplikasi SCM untuk Pengelolaan Manajemen Rantai Pasok