Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?
"Memang sekarang tuh susah, daya beli turun... omzet enggak bisa seperti dulu, angkanya enggak setinggi dulu," jelas Daniel, yang bekerja sebagai dosen jurusan bisnis dan pemilik usaha cuci baju.
Tapi ia berpendapat pengusaha memiliki "bantalan ekonomi dan tabungan", sehingga bisa mencari peluang bisnis lain.
"Sebenarnya menurut saya yang kasihan bukan kita pengusahanya, yang kasihan karyawannya ... yang hidup dari gaji ke gaji."
Rio Janis, warga Bogor yang tinggal di Jakarta, menganggap kebijakan kenaikan PPN ini "agak aneh", karena menurutnya dengan kenaikan ini, masyarakat akan mengerem pengeluarannya.
"Agak aneh ya menurut saya kebijakannya, karena dulu sehabis pandemi pemerintah pernah gencar menyerukan ke masyarakat agar masyarakat lebih giat lagi berbelanja," katanya.
"Tapi dengan kebijakan ini justru bikin masyarakat balik untuk mengerem kegiatan belanja mereka."
Sejumlah warga juga mengaku jika kenaikan tarif PPN mau tidak mau mengubah gaya hidup mereka.
Seperti dikatakan Ruth Tambunan, ibu dua anak, yang mengaku sudah mengubah gaya hidup sejak tarif PPN naik dari 10% jadi 11%.
Mulai tahun depan, Pajak Pertambahan Nilai atau PPN rencananya akan naik dari 11 persen menjadi 12 persen, pakar menjelaskan apakah ini langkah yang tepat
- PPN 12 Persen Menunggu Keputusan Presiden Prabowo
- Usia Penonton Konten Pornografi di Australia Semakin Muda
- Dunia Hari Ini: Israel Menyetujui Gencatan Senjata Dengan Hizbullah
- Siapa Saja Bali Nine, yang Akan Dipindahkan ke penjara Australia?
- Dunia Hari Ini: Menang Pilpres, Donald Trump Lolos dari Jerat Hukum
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata