Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?

"Ada perubahan lifestyle, mengurangi jajan-jajan yang enggak perlu, tapi kebutuhan rumah tangga lain tetap seperti biasanya," ujarnya.
Ruth mengaku memiliki rasa kepercayaan yang rendah kepada pemerintah untuk urusan pajak dan pengelolaan pendapatan negara.
"Ke pemerintah sih aku jauh dari percaya, bisa dibilang 50:50," ujarnya.
"Harapannya besar tapi karena baru pergantian presiden dan parlemen jadi kita wait and see ... mau dibawa ke mana negara Indonesia," tambahnya.
Sebagai dosen praktisi, Daniel berpendapat daripada membebani masyarakat dengan kenaikan PPN, pemerintah seharusnya menaikkan 'tax ratio' dengan terlebih dahulu menertibkan mereka yang belum atau kurang bayar pajak.
Daniel juga mengatakan agak sulit nantinya untuk mengawasi soal kenaikan PPN karena akses informasi yang terbatas.
Karenanya, ia berharap pemerintahan di bawah Presiden Prabowo, dapat menjadi lebih transparan soal pembelanjaan pajak.
"Saya sangat berharap sekali pak presiden bisa lebih berani karena dukungan politik sudah dimiliki ... saya sebenarnya menunggu gebrakan yang lebih kuat," katanya.
Mulai tahun depan, Pajak Pertambahan Nilai atau PPN rencananya akan naik dari 11 persen menjadi 12 persen, pakar menjelaskan apakah ini langkah yang tepat
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo