Ada Sinyal Harga Pertamax Naik hingga Rp 16 Ribu Per Liter, Begini Kata Pertamina
jpnn.com, JAKARTA - Krisis geopolitik yang terus berkembang sampai saat ini sangat berdampak ke Indonesia, terutama pada kenaikan harga BBM.
Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga berkomitmen menyatakan kenaikan harga minyak mentah dunia yang terus melambung mendorong harga minyak mentah Indonesia melonjak lebih dari 56 persen dari periode Desember 2021 sebesar USD 73,36 per barel.
Pjs. Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Irto Ginting mengatakan demi menekan beban keuangan Pertamina, penyesuaian harga BBM tetap dilakukan dengan tetap mempertimbangkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Dengan demikian, penyesuaian harga dilakukan secara selektif, berlaku untuk BBM Non Subsidi yang dikonsumsi masyarakat sebesar 17 persen.
Adapun 14 persen merupakan jumlah konsumsi Pertamax dan 3 persen jumlah konsumsi Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.
"Pertamina selalu mempertimbangkan daya beli masyarakat, harga Pertamax ini tetap lebih kompetitif di pasar atau dibandingkan harga BBM sejenis dari operator SPBU lainnya," ujar Irto, Kamis (31/3).
Irto mengungkapkan penyesuaiaan itu masih jauh di bawah nilai keekonomiannya.
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi sebelumnya menyatakan akam mempertimbangkan harga minyak Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari.
Krisis geopolitik yang terus berkembang sampai saat ini sangat berdampak ke Indonesia, terutama pada kenaikan harga BBM Pertamax.
- Pertamina Patra Niaga Kenalkan Pertamina One Solution di ADIPEC 2024
- Kehadiran Simon Dinilai Bawa Harapan & Semangat Baru Bagi Pertamina
- Pertamina Eco RunFest 2024, Ikuti Serunya Ajang Lari Netral Karbon Pertama di Indonesia
- Musim Kemarau, Pertamina Drilling Hadirkan Energi Bersih di Kaltim
- PHE Catat Produksi Migas 1,046 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Anggota Komisi VI DPR: Nicke Bawa Banyak Kemajuan Bagi Pertamina