Ada Siswa Gantung Diri, FSGI Desak PJJ Dievaluasi
jpnn.com, JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyampaikan duka cita atas wafatnya seorang siswa di salah satu SMP di Tarakan.
Korban yang berusia 15 tahun ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi rumahnya.
Diduga kuat pemicu korban bunuh diri adalah banyaknya tugas sekolah daring yang menumpuk yang belum dikerjakan korban sejak tahun ajaran baru.
Sekjen FSGI Heru Purnomo mengungkapkan, sehari sebelum korban bunuh diri, orang tua korban menerima surat dari sekolah yang isinya menagih puluhan tugas-tugas korban yang belum dikumpulkan.
Ada peringatan jika tidak dikumpulkan, maka korban tidak bisa mengikuti ujian akhir semester.
Artinya ada syarat mengikuti ujian akhir semester dari sekolah adalah mengumpulkan seluruh tugas tersebut.
Menurut orang tua korban, anaknya belum menyelesaikan tugasnya bukan karena malas, tetapi karena memang tidak paham sehingga tidak bisa mengerjakan.
Sementara orang tua juga tidak memiliki kapasitas dan kemampuan membantu anaknya.
Ada siswa di Tarakan bunuh diri, FSGI mendesak pemerintah melakukan evaluasi secara menyeluruh palaksanaan pembelajaran jarak jauh alias PJJ.
- Ada Misa Agung, 208 Sekolah di Jakarta Belajar Jarak Jauh pada 5 September
- FSGI Sebut Anak STM Punya Hak Melakukan Demonstrasi, Jangan Ditangkapi
- Haikal Gantung Diri di Rumah, Pakaian yang Dipakai Karate dengan Sabuk Hitam
- Penjual Cincin Batu Akik di Palembang Ditemukan Tewas Tergantung di Rusun
- FSGI: Guru Honorer Seharusnya Dikontrak Bukan Dipecat
- Jumat Dini Hari Tadi Pengguna Jalan Fly Over Cimindi Bandung Gempar