Ada Sosok-sosok ini Di Balik Pengumpulan Ayat Al Quran
Terkait lebih dipilihnya Zaid bin Sabit oleh Abu Bakr untuk mengumpulkan mushaf Quran, Qurtubi berkata, “Zaid lebih menguasai Quran daripada Abdullah, sebab ia sudah menyerapnya semua tatkala Rasulullah masih hidup. Sedang yang dikuasai Abdullah semasa Rasulullah Sallallahu alaihi wasallam baru sekitar tujuh puluh surah. Ia belajar sisanya setelah Rasulullah wafat.”
Dan kemarahan yang dilontarkan Abdullah Mas’ud, justru dianggap sebagian kalangan betapa tepatnya Abu Bakr memilih Zaid. Mencuplik Abu Darda’, “kami menganggap Abdullah berperasaan halus, tetapi mengapa ia mendamprat orang-orang terkemuka.”
Setelah Nabi wafat, Zaid memegang peranan penting di Madinah. Pernah ia dipercaya mengurus pemerintahan ketika Umar bin Khatab dan Usman bin Affan melaksanakan ibadah haji.
Dia mendampingi Umar ketika menerima penyerahan pintu Yerusalem dan pernah diutus untuk mengurus harta harta rampasan setelah Perang Yamruk.
Dialah yang membuat daftar nama-nama orang yang akan duduk di dewan yang dibentuk Khalifah Umar.
Pada masa pemerintahan Usman bin Affan, ia menjabat Menteri Urusan Keuangan.
Ketika Usman menyunting-seragamkan Quran sebagaimana adanya sekarang ini, mushaf yang dikumpulkan Zaid semasa zaman Abu Bakr-lah yang jadi rujukan utama. (wow/jpnn)
Zaid bin Sabit diangkat menjadi sekretaris Nabi Muhammad untuk menulis wahyu yang turun. Juga bertugas menulis surat-surat kepada orang Yahudi.
Redaktur & Reporter : Wenri
- Pemenang Kompetisi MTQ Internasional Raih Hadiah Uang Rp125 juta
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Memperingati Kudatuli, PDIP Bersama Korban Rezim Otoriter Tabur Bunga di Kantor Partai
- Festival Maek 2024 Akhirnya Digelar, Kenalkan Sejarah Megalitikum di Minangkabau
- Final EURO 2024 dan Stadion Megah dengan Sejarah Kelam Nazi
- Pemda Batang Sambut Baik Gagasan PMB Tentang Penulisan Sejarah