Ada Tekanan dari China, Serikat Guru Pilih Bubarkan Diri
jpnn.com, HONG KONG - Serikat terbesar guru di Hong Kong mengatakan pada Selasa mereka akan membubarkan diri.
Keputusan itu diambil beberapa hari setelah mereka dikritik media pemerintah China dan Biro Pendidikan Hong Kong memutuskan hubungan.
Serikat guru itu dituduh membantu menyusupkan kepentingan politik di sekolah-sekolah.
Langkah tersebut diperkirakan akan meningkatkan kekhawatiran atas tindakan keras pemerintah kepada kelompok-kelompok oposisi.
Beijing tahun lalu memberlakukan undang-undang keamanan nasional di Hong Kong yang memicu kekhawatiran tentang makin susutnya ruang bagi perbedaan pendapat.
Fung Wai-wah, presiden Serikat Guru Profesional Hong Kong, mengatakan kepada pers bahwa situasi politik dan sosial di kota itu menjadi "drastis" dan serikat tak mampu menemukan solusi.
"Ini keputusan sulit, keputusan tak berdaya, dan keputusan yang menyayat hati," kata Fung.
Serikat itu mendapat sorotan pada akhir Juli ketika media pemerintah China Xinhua dan People's Daily mengutuknya sebagai "tumor beracun" yang mesti dibuang.
Serikat terbesar guru di Hong Kong mengatakan pada Selasa mereka akan membubarkan diri
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Soal Kunker Perdana Prabowo ke China, Sukamta PKS Singgung Kemerdekaan Palestina
- ProCap Buka Lounge Bisnis Baru di Hong Kong
- Bea Cukai-BKHIT Lepas Ekspor Perdana 3,2 Ton Ikan Kerapu Hidup Asal Wakatobi ke Hong Kong
- Gelandang China Sindir Kualitas Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia