Ada Tiongkok di Balik Serangan ke Sejumlah Situs Milik Australia?
Ia mengatakan sejauh ini tidak ada pelanggaran privasi berskala besar, namun menyebut serangan itu "jahat".
"Itulah sebabnya kami mengangkat pemasalahan ini hari ini," katanya, Jumat (19/06).
Tujuannya, katanya, untuk meningkatkan kesadaran dan mendorong organisasi, terutama di bidang kesehatan, infrastruktur dan layanan lainnya menerapkan pertahanan teknis untuk mengatasi serangan siber.
Pemimpin Partai Buruh yang beroposisi, Anthony Albanese, mengaku telah mendapatkan pengarahan tentang serangan yang sedang berlangsung dan upaya mengatasinya dari pihak intelijen.
"Tidak ada perbedaan pendapat antara Pemerintah dan Oposisi mengenai masalah ini," katanya.
PM menolak sebut Tiongkok
Ketika ditanya apakah negara pelaku serangan siber telah diidentifikasi, PM Morrison mengatakan pihaknya tidak akan menyebutkannya.
"Yang saya bisa konfirmasi yaitu, tidak banyak aktor peretas berbasis negara yang terlibat dalam aktivitas semacam ini," katanya.
Menurut Dewan Hubungan Luar Negeri, tiga negara teratas yang diduga mensponsori operasi serangan siber ke negara lain yaitu Tiongkok, Rusia dan Iran.
Sejumlah pejabat Australia menyebut China berada di balik serangan siber terhadap lembaga pemerintahan, rumah sakit, serta organisasi publik lainnya di Australia dalam beberapa bulan terakhir
- Tampil Cantik di Premiere Wicked Australia, Marion Jola Dapat Wejangan dari Ariana Grande dan Cynthia Erivo
- Wanita Global
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis