Ada Ulat Bulu Mematikan? Simak Penjelasan Pakar LIPI Ini
Jenis berikutnya adalah ulat yang beracaun aktif. Ulat ini kriterinya memiliki semacam jarum untuk menyuntikkan racun.
’’Meskipun ada ulat bulu yang bisa menyuntikkan racun, hanya berakibat iritasi kulit. Tidak sampai merusak saraf layaknya bisa ular,’’ jelas peneliti di Pusat Penelitian Biologi LIPI itu.
Untuk itu Hari menegaskan kabar yang beredar bahwa ada ulat bulu yang serangannya bisa mematikan itu tidak benar.
Perkara ada ulat bulu yang bisa membuat gatal sekali, itu memang dia akui. Rasa gatal itu juga bisa disebabkan dari racun ulat.
Dia lantas mengingatkan potensi serangan ulat bulu yang bisa muncul di Januari atau Februari. Sebab pada bulan-bulan ini, makanan ulat seperti dedaunan banyak tersedia.
Hari mengimbau supaya masyarakat tidak sembarangan menangani serangan ulat bulu. Selain itu potensi serangan ulat bulu juga bisa dipicu keseimbangan alam yang rusak.
Hari mencontohkan fenomena serbuan ulat bulu di Probolinggo 2011 lalu diantaranya dipicu habisnya predator alamiah. Dia menjelaskan predator alamiah ulat bulu adalah semur merah atau rangrang.
Saat itu ternyata hampir di semua pohon mangga semut rangrang sudah tidak ada. ’’Sebab krotonya diburu untuk makan burung. Harga krotonya saat itu bisa sampai Rp 80 ribu per kilogram,’’ jelasnya.
Peneliti dari LIPI Hari Sutrisno menjelaskan, ada dua jenis ulat bulu. Memang ada ulat bulu yang beracun.
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng
- 8 Rekomendasi IAGL–ITB untuk Kemandirian Energi & Minerba, Dany Amrul Dorong Peran Kampus