Ada Upaya Jegal Din di Voting Ketum

Ada Upaya Jegal Din di Voting Ketum
DIALOG - Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin (kanan) dalam salah sebuah acara dialog, awal Juni lalu. Foto: Muhammad Ali/Jawa Pos.
JOGJA - Kesuksesan Din Syamsuddin meraih suara terbanyak dalam pemilihan 13 anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah belum pasti mengantarkan dirinya menjadi ketua umum untuk kali kedua. Kini, muncul wacana yang menginginkan adanya voting lagi untuk menentukan orang nomor satu di ormas Islam itu.

Bila voting yang berbicara, berarti konvensi tak tertulis bakal berbelok. Selama ini, sebagian proses pemilihan di muktamar, kursi ketua umum diserahkan kepada peraih suara terbanyak di antara 13 nama yang terpilih menjadi anggota PP. Kali ini, yang meraih suara terbanyak adalah Din.

Kerisauan pemilihan lewat voting itu kali pertama diembuskan calon gagal anggota PP Muhammadiyah Bachtiar Effendy. Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah tersebut merumorkan adanya kalangan yang ingin voting. Dia secara tegas menolak voting karena penyaringan hasil muktamar sudah jelas, yakni dari 39 anggota PP menjadi 13 orang.

"Pihak yang ingin voting menunjukkan mereka belum ikhlas Pak Din menjabat ketua umum dua kali," tegas Bachtiar tanpa menyebut pihak yang dimaksud.

 Upaya mendukung Din" Guru besar UIN Jakarta itu menepis karena voting merupakan solusi terakhir jika musyawarah tidak menemui mufakat. Pria asal Ambarawa, Jateng, itu pun optimistis Din tetap unggul di antara 12 anggota PP lainnya.

JOGJA - Kesuksesan Din Syamsuddin meraih suara terbanyak dalam pemilihan 13 anggota Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah belum pasti mengantarkan dirinya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News