Ada Usulan Agar Australia Mengeluarkan Visa Baru Bagi Jagoan Sains dan Teknologi
Mereka menuduh Departemen Dalam Negeri Australia dengan sengaja mempersulit pengajuan visa dari Iran, serta melakukan pengecekan keamanan mereka, akibat sejumlah protes politik dan sanksi internasional terhadap Iran.
Departemen Dalam Negeri berulang kali membantah jika ada perlakukan berbeda bagi warga dari negara-negara tertentu.
Para pejabat di universitas mengatakan memang tidak ada kesengajaan untuk memperlambat visa dari negara tertentu, tapi para peneliti muda di sektor tersebut sudah menghadapi masalah lamanya pengurusan visa sejak sebelum pandemi.
Tak mau datang karena pengecekan keamanan
Bagi Hamed, yang hanya mau menggunakan nama depannya, penantian selama 22 bulan terakhir sudah sangat menyiksa.
Dia berharap proyek penelitian akan lebih murah bila dilakukan di Australia, selain juga akan mempermudahnya.
Namun sampai sekarang ia masih berada di Iran dan tidak tahu sampai kapan harus menunggu visa-nya keluar.
"Penting sekali untuk bisa berada di kampus Wollongong melanjutkan penelitian saya," kata Hamed.
"Fase berikutnya dalam penelitian saya memerlukan akses ke laboratorium."
Australia sangat memerlukan peneliti yang punya keahlian tinggi di bidang sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM)
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air
- Sejumlah Berita dari Indonesia yang Menarik Perhatian Australia di 2024
- Universitas Australia Akan Jadi yang Pertama Gunakan AI di Asia Pasifik
- Dunia Hari Ini: Pesawat Azerbaijan Airlines yang Jatuh Kemungkinan Ditembak Rusia