Ada Video Luhut Beri Amplop ke Kiai, Mardani PKS Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga Mardani Ali Sera meminta Bawaslu bergerak mengusut dugaan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberikan amplop kepada seorang kiai di Madura. Seperti diketahui, aksi pemberian amplop tersebut tertangkap kamera video dan diduga terkait pemilu.
"Ini tentu menjadi perhatian Bawaslu untuk segera menindaklanjuti dari informasi yang ada di media sosial. Sebab, yang ada di media sosial bisa benar, bisa tidak, itu perlu diverifikasi," kata Mardani ditemui di Jakarta Selatan, Kamis (4/4).
Menurut Mardani, peserta pemilu 2019 harus menjauhi praktik politik uang. Bawaslu harus berani mengusut segala dugaan pelanggaran kampanye politik uang.
"Kami menilai bahwa politik uang musuh semuanya, karena itu apa yang ditemukan, mau ada cap jempol ataupun tidak ada cap jempolnya, siapa pun pelakunya harus dibongkar sampai tuntas," ucap dia.
BACA JUGA: Jepret! Luhut Beri Amplop ke Kiai, Minta Datang ke TPS 17 April
BPN Prabowo - Sandiaga, kata Mardani, belum berencana melaporkan Luhut ke Bawaslu. Sebab, sudah ada laporan dari beberapa pihak terkait dugaan pelanggaran pemilu Luhut.
"Kami dapat infonya sudah ada tim lain dari masyarakat yang melaporkan. Kalau sudah ada yang melaporkan BPN menganggap itu cukup," pungkas dia.
Sebelumnya, Luhut Binsar Panjaitan terekam kamera memberikan amplop kepada seorang kiai di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Mardani Ali Sera meminta Bawaslu bergerak mengusut dugaan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan memberikan amplop kepada seorang kiai di Madura
- Prabowo Usul Pengampunan Koruptor, Nasir Djamil Singgung Inisiatif Menteri
- PKS Dukung Usul Prabowo Soal Kepala Daerah Dipilih Oleh DPRD, Ini Alasannya
- Dorong Kemajuan Industri Olahraga, LPDUK-Inaspro Teken MoU dan PKS Bersama Mitra
- Berakhirnya Dominasi PKS di Pilkada Jabar 2024, Pengamat Komentar Begini
- 4 Penyebab Kekuasaan PKS Berakhir di Kota Depok
- Fisip UPNVJ Bahas Masa Depan Jakarta setelah Ibu Kota Pindah