Ada yang Tak Sabar Ingin Ganti Presiden
PKB Tutup Pintu Untuk Pemakzulan
Senin, 28 Februari 2011 – 00:10 WIB
Politisi kelahiran Cirebon itu pun mengingatkan agar peristiwa di Tunisia, Mesir dan negara Timut Tengah lainnya tidak dibawa-bawa ke Indonesia. Alasannya, kondisinya jelas berbeda. "Jadi kondisi seperti di Mesir itu jangan membuat kita gagap menanggapinya," cetusnya.
Baca Juga:
Pada kesempatan sama Ketua Forum Renovasi Indonesia, Bagus Satriyanto, menyatakan, pemakzulan merupakan ancaman bagi demokrasi di Indonesia. Meski diatur dalam konstitusi, namun Bagus mengingatkan bahwa pemakzulan tak bisa dilakukan dengan dasar yang tak kuat.
Mengutip pasal-pasal di UUD 1945, Bagus mengatakan bahwa pemakzulan dilakukan jika kepala negara melanggar undang-undang, terbukti korupsi, berkhianat terhadap NKRI, ataupun sudah tidak mampu lagi melanjutkan tugasnya. "Jadi pemakzulan tidak bisa dilakukan hanya karena kepala negara belum bisa menyelesaikan program atau programnya masih gagal," ucapnya.
Pemakzulan, lanjut Bagus, juga memiliki risiko besar. Selain ancaman pertumahan darah, sebutnya, pemakzulan juga jelas menguras keuangan negara. "Jadi rakyatnya sudah berdarah-darah, masih harus sengsara karena anggaran negara habis demi sesuatu yang arahnya belum pasti," ulasnya.
JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menuding ada pihak yang tak sabar untuk mengganti pemerintahan dengan mengusung isu pemakzulan (impeachment)
BERITA TERKAIT
- Prabowo Usul Pilkada Lewat DPRD Saja, Doli Kurnia Golkar Membela
- Sejumlah Tokoh Nasional Bakal Hadir di HUT Ke-18 Hanura
- Mufida DPR Ingatkan Kemenkes Banyak Mendengar saat Menyusun RPMK
- Penghargaan KIP Untuk Gerindra Bukti Prabowo Komitmen Berantas Korupsi
- Ramai Muncul Nama-Nama Calon Ketum PPP, DPW Papua Raya Ikut Arah Mardiono
- 11 Kali Berturut, Gerindra Kembali Raih Penghargaan Terbaik dari KIP