Adaptasi Cuaca Eropa, Serena Pilih Paris

Adaptasi Cuaca Eropa, Serena Pilih Paris
Adaptasi Cuaca Eropa, Serena Pilih Paris
PARIS - Serena Williams mengawali kampanye musim 2009 dengan menjuarai grand slam awal tahun, Australia Terbuka. Berkat torehan manis itu, dia kembali merengkuh peringkat pertama dunia, menggeser posisi Jelena Jankovic. Namun, selisih poin yang tidak terlalu signifikan membuat dia harus ekstrahati-hati.

Untuk mempertahankan peringkat, dia terjun di Paris Open yang dimulai Senin (9/2). Itu merupakan turnamen pertama yang diikuti Serena setelah meraih mahkota Australia Terbuka akhir Januari lalu. Selain sebagai sarana mempertahankan peringkat, dia menggunakan turnamen bernama asli Open Gaz de France itu untuk pemanasan menuju beberapa tur penting WTA.

Paris Open menjadi penting karena para petenis dari negara-negara subtropis kembali menyesuaikan diri dengan iklim dan cuaca. Begitu pula, Serena. Setelah tubuhnya dipaksa beradaptasi dengan panasnya Melbourne, tur WTA akan mulai merambah daerah-daerah yang lebih dingin di daratan Eropa dan Amerika.

Paris Open digeber di lapangan indoor Stade Pierre de Courbertin. Di sana, langitnya selalu kelabu dan anginnya kencang. Bagi Serena, Paris Open memiliki sejarah istimewa. Di sanalah dia meraih gelar WTA perdananya, yakni pada edisi 1999. Terakhir, adik Venus Williams tersebut menjadi juara turnamen itu pada 2003, tak lama setelah dia menyabet gelar Australia Terbuka untuk kali pertama. Tentunya, dia berharap sejarah manis itu terulang tahun ini.

PARIS - Serena Williams mengawali kampanye musim 2009 dengan menjuarai grand slam awal tahun, Australia Terbuka. Berkat torehan manis itu, dia kembali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News