ADB Cuma Tambah Beban Utang
Minggu, 03 Mei 2009 – 00:01 WIB
DENPASAR-Pertemuan Asian Development Bank Annual Governors Meeting (ADB AGM), mendapat tentangan. Gerakan Rakyat di Asia yang menentang ADB tersebut menuding ADB justru penyebab dari segala krisis. Kelompok yang terdiri dari petani, buruh, nelayan, aktifis lingkungan, aktifis pembela HAM, gerakan perempuan dan mahasiswa tersebut, menyatakan, pertemuan Annual Governors Meeting (ADB AGM) yang akan dilaksanakan pada tanggal 2 - 5 Mei 2009 di Bali tidak akan menjawab krisis-krisis yang terjadi saat ini. “Operasi proyek-proyek dan kebijakan utang ADB selama ini telah menimbulkan kerusakan sosial dan ekonomi bagi rakyat, khususnya kaum perempuan serta melanggar prinsip-prinsip kedaulatan ekonomi dan politik di Negara-negara Asia,” kata “Sebaliknya, kenyataan mengenai krisis kapitalisme global justeru menjadi momentum melakukan koreksi secara total terhadap peran-peran lembaga keuangan seperti ADB,” katanya.
Gerakan Rakyat di Asia menentang ADB (Asian People's Movement Against ADB) mengungkapkan ADB justru sebagai lembaga keuangan di tingkat regional yang menjadi penyebab dari krisis pangan, krisis iklim, krisis energi dan krisis keuangan.
Baca Juga:
Teguh Surya, dari Wahana Lingkungan Hidup.
Dani Setiawan dari Koalisi Antiutang, mengatakan, krisis keuangan global tidak dapat menjadi alasan untuk memperkuat peran-peran ADB di tingkat regional. Salah satunya, lanjutnya, dengan cara memberikan penambahan modal bagi ADB dari US$55 miliar menjadi US$165.
Baca Juga:
Publik harus tahu,konsekuensi program dan utang ADB terhadap kehidupan rakyat, terutama yang tinggal di pedesaan dan terlibat dalam sektor-sektor perekonomian yang sangat rentan terhadap krisis saat ini.
DENPASAR-Pertemuan Asian Development Bank Annual Governors Meeting (ADB AGM), mendapat tentangan. Gerakan Rakyat di Asia yang menentang ADB tersebut
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak