ADB Cuma Tambah Beban Utang
Minggu, 03 Mei 2009 – 00:01 WIB
Gerakan rakyat di Asia juga akan berkonsolidasi untuk mengajukan alternatif baru untuk pembiayaan pembangunan di negara miskin dan berkembang, terutama di kawasan Asia. “Alternatif pembiayaan ini haruslah lebih adil dan demokratis sehingga dalam jangka panjang akan mendorong ekonomi kerakyatan yang akan memecahkan masalah kemiskinan, kelaparan, pengangguran, kebodohan dan diskriminasi,” kata Dani lagi. Untuk itu, kelompok ini sejak 30 April hingga 4 Mei 2009, i membentuk 'Crisis Center' yang akan bertugas melakukan pendampingan dan pembelaan hukum. “Pembelaan hukum ini diperuntukkan bagi delegasi gerakan rakyat di tingkat nasional dan internasional yang melakukan perjuangan melawan penjajahan gaya baru yang dilakukan ADB,” tambah Nyi Nyoman Sri Widhianti.
Baca Juga:
Nyoman yang juga, koordinator Crisis Center, mengatakan Crisis Center ini terdiri lebih dari 20 pengacara dan advokat publik yang dikoordinasikan oleh Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM Indonesia (PBHI Bali) dan Lembaga Bantuan Hukum Bali (LBH Bali).
“Kami mengajak masyarakat luas untuk terlibat dan mendesak pemerintah, dan negara-negara di Asia pada umumnya, agar tidak terlibat dalam upaya memperkuat peran ADB yang justru akan melanjutkan krisis di negara dan kawasan ini,” katanya lagi.(lev)
DENPASAR-Pertemuan Asian Development Bank Annual Governors Meeting (ADB AGM), mendapat tentangan. Gerakan Rakyat di Asia yang menentang ADB tersebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi
- Unilever Sebut Inklusi, Kesetaraan, dan Keragaman Kunci Bisnis Berkelanjutan
- Kapolri Ajak Pemuda Muhammadiyah Berantas Judi Online & Polarisasi Pilkada Serentak