Ade Purnama si Penggagas Sahabat Museum
Wadah Belajar Sejarah dengan Cara Enjoy dan Funky
Senin, 17 Januari 2011 – 08:08 WIB

Berfoto di depan bangkai Kapal Perang Jepang "Tosimaru" yang hancur dibom pesawat Amerika Serikat pada tahun 1944, di Pantai Kao, Halmahera Utara, Maluku Utara. Foto; Sahabat Museum for Jawa Pos
Ada satu komunitas di Jakarta yang menghimpun siapa saja yang ingin belajar sejarah dengan cara lebih santai sambil pelesiran. Bahkan, bisa berpelesir hingga ke Belanda. Biayanya pun relatif murah.
M. HILMI SETIAWAN, Jakarta
==========================
==========================
M. HILMI SETIAWAN, Jakarta
==========================
OLEH Ade Purnama, komunitas yang dia dirikan pada 31 Agustus 2002 diberi nama Sahabat Museum. Sesuai dengan namanya, kegiatan komunitas itu memang tidak jauh-jauh dari museum. Kegiatan andalannya adalah Plesiran Tempo Doeloe.
"Kami ingin, melalui komunitas ini, orang semakin mencintai sejarah dan kebudayaan kita," kata Ade yang lulusan Sastra Belanda Universitas Indonesia (UI).
Untuk bergabung dengan komunitas itu, Ade dan teman-temannya tak memberlakukan aturan yang kaku dan ribet. "Sahabat Museum tak punya kantor," kata lajang kelahiran Denpasar, 20 Agustus 1976, itu.
Ada satu komunitas di Jakarta yang menghimpun siapa saja yang ingin belajar sejarah dengan cara lebih santai sambil pelesiran. Bahkan, bisa berpelesir
BERITA TERKAIT
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan