Ade Purnama si Penggagas Sahabat Museum
Wadah Belajar Sejarah dengan Cara Enjoy dan Funky
Senin, 17 Januari 2011 – 08:08 WIB

Berfoto di depan bangkai Kapal Perang Jepang "Tosimaru" yang hancur dibom pesawat Amerika Serikat pada tahun 1944, di Pantai Kao, Halmahera Utara, Maluku Utara. Foto; Sahabat Museum for Jawa Pos
Agenda Plesiran Tempo Doeloe itu digelar rata-rata setiap bulan dua hingga tiga kali. Setiap menggelar agenda tersebut, Ade mengundang pakar-pakar sejarah untuk membimbing. Di antaranya, yang sudah pernah ikut bergabung adalah Andy Alexander, pemerhati sejarah Vereniging Oost Indische Compagnie (VOC); Lilie Suratminto, dosen UI; dan Alwi Shahab. Selain itu, Mona Lohanda dan Dawid Kwa.
Sejak didirikan hingga kini, Sahabat Museum sudah menjalankan 86 kali agenda Plesiran Tempo Doeloe. Rata-rata agenda itu dilakukan pada hari libur. Perjalanan pertama Plesiran Tempo Doeloe dilakukan pada 25 Mei 2003 dengan mengujungi kawasan Weltevreden.
Kawasan tersebut adalah daerah tempat tinggal utama orang-orang Eropa di pinggiran Batavia, Hindia-Belanda. Jaraknya kurang lebih sepuluh kilometer dari Batavia lama ke selatan. Letaknya kini di sekitar Gambir, Jakarta Pusat. Perjalanan yang paling baru adalah ke Museum Belanda di Banten pada 12 Desember tahun lalu.
Di antara sekian banyak agenda Plesiran Tempo Doeloe itu, kenangan paling membekas sekaligus "menyakitkan" adalah saat agenda ke-84 di Morotai, Halmahera. Dalam agenda yang digeber sembilan hari penuh pada 23-31 Oktober 2010 itu, member Sahabat Museum juga diajak keliling Ternate dan Tidore.
Ada satu komunitas di Jakarta yang menghimpun siapa saja yang ingin belajar sejarah dengan cara lebih santai sambil pelesiran. Bahkan, bisa berpelesir
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu