Ade Purnama si Penggagas Sahabat Museum
Wadah Belajar Sejarah dengan Cara Enjoy dan Funky
Senin, 17 Januari 2011 – 08:08 WIB
Acara itu, jelas Ade, diikuti ratusan peserta. Karena agenda cukup panjang, sebelum berangkat persiapan pematangan ke Morotai ini, Ade dan kawan-kawan menggelar rapat intensif selama enam bulan. "Kami tidak mau member menjadi bosan. Sebab, perjalanan cukup lama," ujar.
Saat acara berlangsung, Ade dan panitia yang lain tidak merasakan hal aneh. Semua berjalan enjoy. Agenda-agenda yang disusun selama rapat persiapan berjalan mulus. Tetapi, petaka datang ketika acara sudah rampung. Ade dan kru Sahabat Museum sakit panas dan pegel linu selama seminggu lebih. "Kami semua tepar (sakit, Red)," ceritanya.
Dalam perjalanan ke depan, Ade masih memegang cita-cita untuk Sahabat Museum. Di antaranya, membuat buku sejarah. Buku yang akan dia garap itu tidak melulu berisi tulisan-tulisan sejarah yang membosankan. Tetapi, dia memilih membukukan asal-muasal sebuah nama tempat dan juga tokoh sejarah yang ada di tempat tersebut.
Misalnya, Ade ingin mengorek sejarah di Rawa Belong, Jakarta Barat. Menurut dia, tempat itu cukup memiliki nilai sejarah tinggi. Yaitu, sebagai tempat lahirnya si Pitung. Pendekar sakti dari Betawi yang tidak mempan ditembak dan digolok itu juga ikut membasmi kompeni.
Ada satu komunitas di Jakarta yang menghimpun siapa saja yang ingin belajar sejarah dengan cara lebih santai sambil pelesiran. Bahkan, bisa berpelesir
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala