Adegan Perkelahian, Tubuh Wayang pun Bisa Berdarah
Minggu, 27 Maret 2011 – 08:08 WIB
Selain itu, Tizar kerap diundang untuk tampil pada upacara perkawinan. Saat tampil di acara resepsi pernikahan, dia diminta membuat replika wayang golek yang menyerupai mempelai. Biasanya, tokoh utama lakon yang dia mainkan adalah kedua mempelai. Cerita sederhananya, mempelai laki-laki menyelamatkan mempelai perempuan dari drama penculikan.
Saat ini, di tengah usia yang semakin senja, Tizar ingin terus menghidupkan wayang golek betawi. Kala kondisi kesehatannya labil pun, dia harus mempersiapkan penampilannya pada 21 Juli mendatang di Museum Wayang Kota Tua, Jakarta. "Bapak baru terserang stroke dua kali," ujar Rocky, salah seorang putra Tizar.
Dalam penampilan tersebut, Tizar akan membawakan lakon Si Jampang dengan episode baru, yang ceritanya dirahasiakan. Di tengah persiapan tersebut, kendala lain yang dihadapi Tizar adalah sulitnya mencari sinden baru. Tizar memaparkan, mencari sinden yang benar-benar bisa nyinden dan membawakan gambang keromong cukup sulit. Di sisa hidupnya, dia berusaha tetap mempertahankan wayang golek betawi agar tak punah. (c11/kum)
Diantara beberapa dalang yang berani menabrak pakem, Tizar Purbaya adalah salah satunya. Seperti halnya dalang wayang kulit Enthus Susmono asal Tegal
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara