Adhi Karya Bidik Bisnis Pengolahan Limbah Migas
jpnn.com, JAKARTA - PT Adhi Karya (Persero) Tbk membidik bisnis pengolahan limbah untuk sektor minyak dan gas maupun batu bara.
Langkah itu ditempuh perseroan terkait dengan kontrak beberapa blok migas yang akan berakhir beberapa tahun mendatang.
Direktur Operasi I PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Saddewa Soediro mengatakan, ada beberapa peluang terkait dengan pengelolaan limbah dari beberapa blok migas yang masa konsesinya segera berakhir.
”Chevron berakhir 2018. Kemudian, Blok Mahakam Total E&P sudah berakhir 2017,” ujar Budi belum lama ini.
Beberapa kontrak blok migas juga berakhir pada 2022 maupun 2023. Sebut saja Petrochina, ConocoPhillips, dan British Petroleum.
Bukan hanya sektor migas, potensi yang cukup besar juga berasal dari sektor pertambangan. Beberapa kontrak tambang akan selesai pada 2018 dan 2019.
Menurut Budi, hal itu mengacu pada UU No 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.
Terutama pasal 40 ayat 3 mengenai kewajiban untuk melakukan pencegahan dan penanggulangan pencemaran serta pemulihan atas kerusakan lingkungan hidup, termasuk kewajiban pascaoperasi pertambangan.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk membidik bisnis pengolahan limbah untuk sektor minyak dan gas maupun batu bara.
- Konsorsium PHE, Sinopec & KUFPEC Teken Kontrak PSC Wilayah Kerja Melati, Ini Targetnya
- Pertamina Patra Niaga Raih 5 Penghargaan Keselamatan Migas 2024
- Jaga Keberlanjutan Energi Transisi, Pertamina Kembali Temukan Sumberdaya Gas di Sulawesi
- BUMN Energi Tanzania Gandeng Pertamina untuk Jajaki Peluang Baru Sektor Hulu Migas
- Inerco Sepakati Kerja Sama Pengoperasian Pabrik Pipa Seamless Pertama Asia Tenggara
- 5 Tahun ke Depan Prospek Investasi Hulu Migas di Indonesia Diprediksi Cerah