Adian Kritik Menteri BUMN, Adib: Ada Kepentingan Politik yang Belum Diakomodir
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Adib Miftahul menilai kritikan Adian Napitupulu kepada Kementerian BUMN tidak beretika.
Sebab, selama ini Adian Napitupulu berada di lingkaran koalisi. Sehingga orang akan membaca bahwa ini ada maksud lain.
“Mungkin nama-nama yang diuusulkan untuk duduk di kursi komisaris belum juga didapat,” kata Adib, saat dihubungi awak media, Minggu (14/6).
Adib juga menilai bahwa kritikan Adian sebagai salah satu strategi politik karena belum terakomodirnya beberapa calon komisaris yang diusulkan.
“Saya mencurigai apa yang disampaikan oleh Adian karena memang kepentingan politik yang belum diakomodir,” ujarnya.
Adian melontarkan isu soal kenaikan utang BUMN. Ia membandingkan utang luar negeri BUMN sebesar Rp 5.600 triliun dengan utang luar negeri perintah Malaysia yang disebut hanya Rp 3.500 triliun. Padahal, perbandingan itu tidak apple to apple.
“Utang Luar negeri sebuah negara lazimnya diperbandingkan dengan PDB negara tersebut,” tegasnya.
Kemudian, Adib meluruskan bahwa dana talangan yang diberikan pemerintah terhadap BUMN sebesar Rp 152 triliun bukanlah penyertaan modal negara.
Kritikan Adian Napitupulu diniali sebagai salah satu strategi politik karrena ada kepentingan yang belum diakomodir.
- Pesan Ketum PSSI Setelah Timnas Indonesia Lulus Perempat Final Piala Asia U-17 2025
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Lulus Piala Dunia U-17 2025
- Bukan 2 Dekade, Hanya Butuh 2 Era Ketum PSSI Indonesia Bisa Tembus Ranking 123 FIFA
- Doa Ketum PSSI Mengiringi Perjuangan Timnas Indonesia di Piala Asia U-17 2025
- Erick Thohir Bersama Legenda Belanda Mulai Membicarakan Program Pembinaan Pemain
- Dukung Kelancaran Arus Mudik, ASDP Lepas 106 Peserta Mudik Gratis ke Bandar Lampung