Adian Minta Polisi Tangkap Pelaku Penyerangan Kepada Wartawan Tempo

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Adian Napitupulu menduga peristiwa yang dialami wartawan Tempo, Hussein Abri Dongoran di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Senin (5/8), bukan sebuah kekerasan biasa.
Dia menduga pelaku yang merusak mobil Hussein pada Senin malam itu ingin memberi pesan tertentu tentang sisi aman kepada korban.
"Peristiwa itu tidak bisa dianggap sebagai kekerasan biasa melainkan di dalamnya mungkin saja ada pesan dari si pelaku, yang ingin menyampaikan bahwa tidak ada tempat aman di Indonesia," kata Adian kepada awak media, Kamis (8/8).
Legislator DPR RI itu mengatakan kekerasan terhadap jurnalis tidak bisa dipandang remeh, karena bisa mengancam kebebasan berpendapat di muka umum.
"Ancaman terhadap kebebasan atau lebih luas dan lebih tepat jika dikategorikan sebagai ancaman terhadap demokrasi," lanjut Adian.
Dia pun berharap kepolisian bisa menangkap pelaku penyerangan mobil Hussein, yang juga kerap tampil dalam siniar Bocor Alus di YouTube akun Tempo.
Termasuk, kata Adian, polisi bisa mengungkapkan pula motif pelaku menyerang mobil Hussein pada Senin malam.
"Apa motif dan tujuan kekerasan tersebut, termasuk aktor intelektual, jika kekerasan tersebut merupakan order yang diberikan aktor intelektual pada para pelaku," kata dia.
Wasekjen PDIP Adian Napitupulu meminta kepolisian menangkap pelaku penyerangan kepada wartawan Tempo Hussein Abri di Jakarta Selatan, pada Senin (5/8).
- RKUHAP Tak Akan Menjadikan Kepolisian & Kejaksaan Tumpang Tindih Tangani Perkara
- Adian Napitulu Perjuangkan Potongan Aplikator ke Ojol Turun Jadi 10 Persen
- Komplotan Diduga Komunitas LGBT Beraksi di Pekanbaru, Jerat Korban Lewat Aplikasi Kencan
- Dugaan Kecurangan, Tiga Kepala Desa Kabupaten Banggai Dilaporkan ke Bawaslu
- Waka MPR Akbar Supratman Sesalkan Dugaan Penghinaan Kepada Ulama Sulteng Habib Idrus
- Akademisi Unas Jakarta: Digitalisasi Kepolisian Sulit Tercapai jika Hulunya Masih Kotor