Adian Napitupulu: Mengawasi Hati Lebih Kejam dari Fasis dan Rasis
Artinya, orang awam juga tahu bahwa menteri sangat tahu tali temali, keterkaitan posisi ini itu dan bisnis itu ini. Apakah Andre bermaksud membahas semuanya sampai ke Menteri BUMN, karena pada akhirnya secara hirarki, ya menteri yang bertanggung jawab.
Dalam politik, semuanya mungkin. Lalu apakah mungkin Andre "menggunakan" saya untuk mengkritisi penempatan komisaris yang disetujui Menteri BUMN? Hmmmm macam main billiard, tembak sini, agar yang sana masuk lubang.
Mana yang ingin dibahas, direksi atau komisaris di BUMN anak, cucu atau cicit yang kepentingannya tidak terlalu sarat.
Atau di BUMN induk yang gajinya ratusan juta, tantiem sampai miliaaran rupiah, yang pasti lebih sarat kepentingan dan konon saat ini rata rata punya keterkaitan dengan perusahaan swasta raksasa lainnya.
Dengan bisnis tambang misalnya. Atau kita bahas kasus yang pernah diangkat salah satu najalah nasional terkait sebuah BUMN dan ratusan miliaar uang yang pindah tangan?
Menurut saya bahasan itu nanti saja dulu. Untuk sementara kita fokus pada potensi tidak tepatnya penggunaan uang negara dan peluang pelanggaran terhadap PP 23/2020 dan UU Nomor 2/2020.
Jangan sampai fokus beralih ke komisaris, lalu tiba-tiba bertriliuun uang dikucurkan tidak sesuai skema PP 23/2020.
Saran saya, sekarang tetap fokus pada anggaran dulu. Agar Rp 8,5 triliun untuk Garuda dan triliun-triliun lainnya bisa diselamatkan. Agar anggaran sebesar itu bermanfaat untuk negara dan rakyat di saat pandemi ini.
Adian Napitupulu menanggapi pernyataan Andre Rosiade terkait kritikan politikus PDIP itu ke Menteri BUMN Erick Thohir.
- Kementerian BUMN Setorkan Dividen ke Negara Rp 85,5 Triliun, Optimistis Meningkat 2025
- Saham TLKM Anjlok, Telkom Butuh Penyegaran & Strategi Baru
- Warning dari Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Menghancurkan Arab Saudi
- Pertamina Eco RunFest 2024: Carbon Neutral Event untuk Kampanye Sustainable Living
- Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar
- Kata Erick Thohir Soal Kans Naturalisasi Emil Audero