Adian Napitupulu: Mereka Bercerita Sambil Menangis
jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu ternyata pernah meminjamkan uang senilai Rp 1,8 miliar ke sekretariat jenderal DPR, agar para pekerja kontrak seperti petugas kebersihan dan taman yang ada, dapat merayakan Lebaran bersama keluarga.
"Hidup ini misterius, tidak ada yang bisa tahu tentang masa depan seseorang. Orang katakan perjudian terbesar dimulai ketika engkau dilahirkan. Lucu sebenarnya, 1998 saya (bersama mahasiswa lain) menduduki gedung DPR lewat aksi unjukrasa. Kemudian 2014 saya dilantik sebagai anggota dewan dan malah 2018 saya minjemin duit ke DPR," ujar Adian berbagi pengalaman pada program 'Ngomongin Politik' (Ngompol) yang tayang di JPNN.com, beberapa waktu lalu.
Menurut anggota Komisi I DPR ini, peristiwa tersebut tepatnya terjadi sehari sebelum Lebaran 2018 lalu.
Pagi-pagi saat bangun tidur dan membuka pintu, Adian melihat puluhan pekerja taman, cleaning service dan pekerja outsourcing yang biasa bertugas di DPR, berkumpul di depan rumahnya.
Adian dan keluarga diketahui sejak dilantik menjadi anggota DPR 2014 lalu, memilih tinggal di rumah dinas DPR.
"Saya tanya, ada masalah apa? Mereka rupanya mau mengadu. Mereka bilang, 'bang kami belum dibayar gajinya.' Saya tanya Lagi, kenapa enggak dibayar? Karena perusahaan kabur," kata Adian menceritakan dialog dirinya dengan para pekerja outsourcing.
Para pekerja itu menurut Adian, sudah lima hari menduduki kantor perusahaan outsourcing dimaksud. Namun, tidak menyelesaikan persoalan.
"Mereka bercerita sambil menangis. Akhirnya saya telpon Sekjen DPR. Saya tanya, 'bos ini kenapa belum dibayar? Besok lebaran lho. Dia bilang, ini kami coba tagih Bang, tetapi belum ada titik terang. Saya bilang, mereka harus dibayar, karena keuangan perusahaan bukan persoalan pekerja. Hak mereka harus dibayarkan, bahkan sebelum keringat mereka kering," ucap Adian.
Adian Napitupulu pernah meminjamkan uang Rp 1,8 miliar ke DPR agar petugas kebersihan bisa menikmati lebaran.
- Akademisi Universitas Bung Karno Nilai Penetapan Tersangka Hasto Murni Proses Hukum
- Kasus Korupsi CSR BI-OJK, KPK Panggil Legislator Gerindra dan NasDem
- Berani Tetapkan Hasto Tersangka, KPK Era Setyo Budiyanto Layak Diapresiasi
- Pencegahan Yasonna Laoly ke Luar Negeri jadi Pukulan Beruntun untuk PDIP
- Kasus Hasto Bukan Politisasi, KPK Harus Berani Melawan Intervensi
- Ditetapkan Tersangka oleh KPK, Hasto Memahami Risiko Bersuara Kritis