Adian Napitupulu: Saya Bilang, Pak Presiden, Ampun, Mohon Maaf

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu mengaku pernah menolak tawaran Presiden Joko Widodo untuk bergabung dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Adian menjelaskan pada 17 Oktober 2019 ia dipanggil Presiden Jokowi ke Istana Negara, Jakarta, dan mendapat tawaran jadi bagian kabinet.
"Bahwa kemudian saya menolak, benar saya menolak," kata dia dalam Bincang Santai yang disiarkan secara virtual, Kamis (23/7).
Adian menjelaskan penolakan itu didasarkan dengan berbagai pertimbangan.
"Saya tahu kemampuan saya. Saya tahu kesehatan saya. Saya mengenal diri saya dengan baik," ungkap Adian.
Mantan aktivis mahasiswa 1998 itu lantas meminta izin kepada Presiden Jokowi agar membantu lewat DPR saja.
"Saya bilang "Pak Presiden, ampun, mohon maaf Pak Presiden, izinkan saya membantu bapak dari DPR"," kata Adian.
Nah, ia menegaskan bahwa ini berarti Jokowi tidak sekadar basa-basi menawarkan jabatan menteri, termasuk untuk posisi komisaris BUMN terhadap nama-nama yang pernah diminta presiden kepada dirinya.
Politikus PDIP Adian Napitupulu mengulang kalimat yang disampaikan kepala Presiden Jokowi pada pertemuan Oktober 2019.
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk
- Angin Segar dari Erick Thohir, Kementerian BUMN Kaji Pemberian Kompensasi BBM Gratis
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Rekrutmen Bersama BUMN 2025: Telkom Group Buka Lowongan untuk Talenta Terbaik Indonesia
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo