Adian Napitupulu: Saya Ditangkap Dua Kali, Dia Enggak Tahu
"Sebelum peristiwa 27 Juli 1996, kami sering nongkrong di situ (kantor DPP PDI), mendengar mimbar bebas. Jadi, sudah ada keingintahuan, ditambah menemukan banyak jawaban dari mimbar bebas dan diskusi yang ada, ya semakin tertarik," katanya.
Sejak masuk kuliah, Adian mulai aktif di pergerakan. Tercatat pada 1992, ia menggerakkan buruh di sebuah perusahaan pengolahan kayu di Jakarta Utara untuk berunjuk rasa.
Mereka menuntut keadilan setelah salah seorang buruh kehilangan dua jari akibat kecelakaan kerja. Adian juga mulai aktif berunjuk rasa menentang Orde Baru.
"Sampai 1998 ibu tidak tahu (sering berdemo menentang pemerintah). Saya ditangkap dua kali dia enggak tahu. Trauma politik 1965, membuat orang takut menjadi aktivis ketika itu," kata Adian.
Pentolan aktivis 1998 itu sendiri mengaku takut menjadi aktivis. Namun, nurani mendorong Adian untuk terus berbuat, meski beberapa kali ditangkap dan dicari-cari aparat ketika itu.(gir/jpnn)
2 Kali Ditangkap Ibu Adian Napitupulu Nggak Tahu:
Pembicaraan-pembicaraan itu sangat melekat dalam diri Adian Napitupulu, membuatnya gampang tergugah. Adian masih ingat saat duduk di bangku SMA, melihat peristiwa kecelakaan.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Klarifikasi Adian Napitupulu soal Foto Anies Baswedan pakai Jas Merah
- Adian Pastikan Ahokers Siap Menerima Keputusan Megawati soal Pilkada Jakarta
- Adian Napitupulu: PDIP Tidak Untuk Dijual pada Pilkada Jakarta
- Adian Minta Polisi Tangkap Pelaku Penyerangan Kepada Wartawan Tempo
- Adian Sebut PDIP Sudah Terbitkan Ratusan Surat Rekomendasi Buat Pilkada, Sebegini Jumlahnya
- Pilkada Bogor, PDIP Buka Peluang Berkoalisi dengan Golkar