Adian: Total Utang BUMN Jauh Lebih Besar Ketimbang Utang Malaysia

Adian: Total Utang BUMN Jauh Lebih Besar Ketimbang Utang Malaysia
Adian Napitupulu saat wawancara dalam program Ngomongin Politik (NGOMPOL) JPNN.com. Foto: Fais Nasruloh

Mungkin berniat menjawab keinginan Garuda, maka 18 hari kemudian, tepatnya19 Mei 2020, Menteri Keuangan menjanjikan dana talangan untuk Garuda sebesar Rp 8,5 triliun, jauh lebih menguntungkan dibanding relaksasi financial.

Gedubrakkk.... setelah diminta jangan ada PHK oleh Presiden Jokowi dan Erick Thohir, lalu dana talangan Rp 8,5 triliun direncanakan oleh Sri Mulyani, kenapa yang terjadi justru PHK dan perumahan serta penderitaan massal di Garuda.

Pada 17 Mei 2020, sekitar 400 pramugari dirumahkan. Kemudian 1 Juni 2020, sekitar 181 pilot di PHK dan 2 Juni lalu sebanyak 800 karyawan Garuda dirumahkan.

Bahkan, berdasarkan surat JKTDZ/SE/70010/2020 sejak April hingga saat ini, Garuda menunda dan memotong besaran 10 persen hingga 50 persen gaji sekitar 25 ribu karyawannya.

Lho.... lho..... Lalu rencana dana talangan Rp 8,5 triliun itu sesungguhnya untuk menyelamatkan siapa? Menyelamatkan Garuda, menyelamatkan karyawan atau jangan jangan menyelamatkan sekitar 40 persen saham yang dimiliki swasta?

Hal yang lebih membingungkan, dari rangkaian derita karyawan Garuda ini, terjadi karena menteri tidak menjalankan permintaan Presiden? atau ditektur utamamya tidak menjalankan permintaan menteri?

Sulit menjawab ini, tetapi terlepas siapa yang membangkang pada siapa, yang pasti sudah banyak karyawan Garuda di PHK, dirumahkan dan menderita karena gaji dipotong dan ditunda.

Apakah PHK hanya dilakukan Garuda? Tidak !! Selain 181 Pilot Garuda, PHK terhadap 359 pekerja juga terjadi di PT Aerofood (anak Perusahaan Garuda).

Politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu menyoroti kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN), terutama terkait besaran utang perusahaan pelat merah itu.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News