Adik-Adik yang Membanggakan
Tidak Dilengkapi Ending yang Baik
Minggu, 09 Agustus 2009 – 06:15 WIB
Saya juga bisa berharap mengulangi menyaksikan siaran langsung pembajakan bus sekolah di Florida beberapa tahun kemudian. Berjam-jam kita bisa mengikuti perjalanan bus sekolah yang dibajak itu ke mana-mana sampai pada klimaksnya. Dalam hal penyerangan rumah teroris di Temanggung kemarin itu, pemirsa tidak mendapatkan klimaks yang diharapkan itu. Ketika reporter TV-One melaporkan pandangan mata mengenai klimaks itu, yang muncul di layar adalah gambar-gambar yang diambil sebelumnya yang diulang-ulang. Yakni gambar beberapa polisi memasukkan pipa paralon yang ujungnya diberi pengait itu. Akibatnya imajinasi pemirsa tidak nyambung.
Klimaks peristiwa ini seperti laporan pandangan mata dari radio. Reporter memberitahukan dengan baik bahwa polisi yang baru saja masuk rumah tersebut sudah kembali keluar lagi dengan memperagakan toast kepada polisi yang lain. Ini pertanda penyerangan telah selesai dan polisi meraih sukses. Klimaks seperti ini bahkan lebih jelak dari siaran radio. Di radio pendengar bisa berimajinasi secara penuh. Di layar TV-One kemarin, imajinasi pemirsa terganggu oleh layangan gambar di layar. Di suara sudah menyebutkan selesainya penyerangan itu, tapi di layar masih menggambarkan upaya keras para polisi memasukkan pipa paralon. Gambar ini "merusak" imajinasi karena pemirsa terpengaruh oleh tulisan "langsung" di layar. Padahal yang dimaksud "langsung" adalah suaranya. Bukan gambarnya.
Apa pun TV-One harus diacungi jempol. Begitu telaknya kemenangan TV-One sampai-sampai reporter Metro TV perlu menyampaikan kepada permirsa bahwa Metro TV hanya bisa mengambil gambar dari jarak jauh karena ingin mematuhi etika peliputan. Maksudnya: TV-One telah melakukan pelanggaran.
Saya tidak mengomentari itu pelanggaran atau bukan. Yang jelas TV-One berhasil membina hubungan yang demikian hebatnya dengan pihak kepolisian sehingga bisa menitipkan juru wartanya bersama tim inti penyerangan yang bersejarah ini.
MENYAKSIKAN siaran langsung penyerangan yang dilakukan polisi terhadap rumah yang dihuni buron teroris kakap Noordin M Top di Desa Beji, Temanggung,
BERITA TERKAIT