Adik Perempuan Kim Jong Un Murka, Sebut Amerika dan Korsel Akan Membayar Mahal Ulah Mereka
jpnn.com, PYONGYANG - Saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengecam latihan militer bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS) yang dijadwalkan mulai pekan ini.
Kim Yo Jong mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita negara Korea Utara KCNA bahwa latihan itu adalah "tindakan penghancuran diri yang harus dibayar mahal karena mengancam keselamatan rakyat dan semakin membahayakan situasi di Semenanjung Korea".
"Itu adalah ekspresi paling jelas dari kebijakan permusuhan AS terhadap (Korea Utara), yang dirancang untuk melumpuhkan negara kita dengan paksa," ujar dia.
Latihan tersebut telah menyebabkan meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea setelah hubungan yang tiba-tiba mencair setelah Seoul dan Pyongyang sepakat pada Juli lalu untuk menyambung kembali saluran telepon (hotline) yang telah terputus tahun lalu.
Kim menuduh Korea Selatan "berperilaku jahat" karena melanjutkan latihan hanya beberapa minggu setelah setuju untuk membuka kembali hotline tersebut.
Reaksi Korea Utara yang bersenjata nuklir terhadap latihan itu juga mengancam membatalkan upaya Presiden Korea Selatan Moon Jae-in untuk membuka kembali kantor penghubung bersama yang diledakkan Pyongyang tahun lalu, dan untuk mengadakan pertemuan puncak sebagai bagian dari upaya untuk memulihkan hubungan.
Kim mengatakan tindakan militer AS menunjukkan bahwa pembicaraan Washington tentang diplomasi adalah kedok munafik untuk agresi di semenanjung, dan perdamaian hanya akan mungkin terjadi jika AS membongkar kekuatan militernya di Selatan.
Korea Utara akan meningkatkan "pencegah kapasitas absolutnya", termasuk untuk "serangan pendahuluan yang kuat", untuk melawan ancaman militer AS yang terus meningkat, kata dia.
Saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, mengecam latihan militer bersama Korea Selatan dan Amerika Serikat (AS)
- Donald Trump Berkuasa Lagi, Jenis Kelamin Bakal Jadi Urusan Negara
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Geledah Kantor Presiden, Polisi Korsel Cari Bukti Pengkhianatan
- Mantan Menhan Ini Mencoba Bunuh Diri
- Korsel Memanas, Presiden Yoon Suk Yeol Dicekal Anak Buahnya Sendiri
- Otak di Balik Darurat Militer, Eks Menhan Korsel Terancam Berurusan dengan Hukum