Adilkah Biaya Kuliah Mahal bagi Mahasiswa Internasional di Australia?
Tahun 2012, ada 299.474 sarjana yang lulus dari berbagai perguruan tinggi di Australia, dan sekitar sepertiganya merupakan mahasiswa internasional - mereka yang berasal dari negara lain.
Tentu saja menyenangkan melihat banyaknya mahasiswa asing yang menempuh pendidikan tinggi mereka di negara ini, berhasil melewati segala rintangan bahasa (Inggris), budaya, dan terutama beban biaya.
Namun saya prihatin karena Australia tidak memperlakukan mereka secara adil. Sejak dari awalnya sudah tidak setara: terlepas dari segala slogan universitas itu, mereka menarik bayaran sangat mahal dibandingkan dengan mahasiswa warga negara Australia.
Di ketiga universitas yang disebutkan di atas, biaya kuliah bagi jurusan sains S1 untuk mahasiswa lokal berkisar 8.500 dollar (Rp 85 juta) pertahun. Tapi coba tengok biaya yang harus dikeluarkan mahasiwa asing untuk jurusan yang sama: 35.500 dollar (Rp 350 juta) pertahun! 400 persen lebih mahal.
Mengapa? Apakah hal ini bukan pelanggaran hukum?
Menurut UU Konsumen Australia, merupakan hak penyedia barang dan jasa untuk menentukan harga serta syarat dan ketentuan yang menyertainya sepanjang kriteris seleksi dan harga totalnya ditampilkan secara menyolok.
Jadi secara hukum sebenarnya, bukan perbuatan diskriminasi (bagi universitas) untuk menarik biaya kuliah lebih banyak kepada mahasiswa asing.
Namun bagi saya, ini merupakan dilema moral, dan menggambarkan betapa uang dan pendidikan "telah tidur seranjang".
Mahasiswa internasional membayar 400 persen lebih mahal dibandingkan mahasiswa lokal di Australia. Alasannya sama sekali tidak berkaitan dengan masalah
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata