Adityawarman Thaha, SBY, dan Tuanku Imam Bonjol
Ia pernah dinobatkan sebagai ahli bom terbaik pada pelatihan militer di Fort Bragg, Amerika Serikat, bersama mantan Pangdam Jaya serta Sjafrie Sjamsoeddin yang mendapatkan predikat terbaik untuk kontra spionase dan antiteror.
Namun, untuk predikat ahli bom ini, Adityarman pernah menepisnya.
Dia juga menggeleng saat ditanya apakah pernah menggagas hadirnya Center For Policy and Development Studies (CPDS) bersama Prabowo Subianto dan Syamsu Muarif, sebagai think-thank bagi kepemimpinan KSAD era 1995, Jenderal R Hartono.
“Siapa bilang, kabar dari mana,” ujar pengurus pusat Perhimbunan Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia ini.
Setelah pensiunan TNI, Adityawarman aktif di PBB yang disebutnya sebagai partai penerus Masyumi.
“Di PBB, saya tercatat sebagai ketua DPP. Hitung-hitung, ini salah satu wujud pengabdian kepada masyarakat,” kata Adityawarman, semasa kampanye Pileg 2014. Kala itu, dia tercatat sebagai calon DPR untuk daerah pemilihan Sumbar II. Adityawarman belum beruntung ke Senayan.
Padang Ekspres belum berhasil menghubungi kembali pensiunan jenderal yang hidup sederhana itu, terkait tuduhan makar.
“Apakah Adityawarman yang ditangkap itu, tokoh Limapuluh Kota yang pengurus Darul Funun,” tanya Wannofri Samri, perantau Limapuluh Kota yang tercatat sebagai sejarawan Unand, dalam obrolan di sebuah grup WhatsApp.
KABAR penangkapan mantan Staf Ahli Panglima TNI Brigjen TNI (Purn) Adityawarman Thaha bersama sejumlah aktivis atas tuduhan makar, meski akhirnya
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408