Adobe Melatih AI untuk Bisa Deteksi Manipulasi Gambar Pada Photoshop
jpnn.com - Sebuah tim peneliti Adobe dan UC Berkeley melatih teknologi kecerdasan buatan atau AI untuk bisa mendeteksi manipulasi wajah dalam gambar yang diedit dengan Adobe Photoshop.
Para peneliti berharap alat tersebut dapat membantu mengembalikan kepercayaan pada media digital ketika deepfake dan wajah palsu lebih umum dan lebih menipu. Tool juga diharapkan bisa mendemokrasikan forensik gambar, sehingga manipulasi foto bisa diungkap lebih banyak orang.
Dari laporan Engadget, Minggu (16/6), saat diuji, para peneliti menyebutkan gambar yang diubah melalui Photoshop bisa berubah hingga 90 persen. Sementara itu, orang yang melihat bahawa foto tersebut sama hanya bisa 53 persen.
Selain mampu mendeteksi gambar yang diubah, tool juga bisa mengembalikan gambar ke keadaan aslinya. Pada dasarnya, metode yang menggunakan AI bukan pertama yang dilakukan.
Adobe telah menggunakan AI untuk menemukan gambar yang dipotret. Tapi karya kerjanya secara khusus ditargetkan untuk mendeteksi manipulasi wajah.
Peneliti Adobe, Richard Zhang mengatakan, pekerjaan itu lebih mendesak dari sebelumnya. Mengingat saat ini manusia hidup sulit untuk mempercayai informasi digital.
“Kita hidup di dunia di mana semakin sulit untuk mempercayai informasi digital yang kita gunakan setiap hari," kata dia.(mg9/jpnn)
Sebuah tim peneliti Adobe dan UC Berkeley melatih teknologi kecerdasan buatan atau AI untuk bisa mendeteksi manipulasi wajah dalam gambar yang diedit dengan Adobe Photoshop.
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian
- WhatsApp Memperkenalkan Perombakan Fitur Mute Untuk Group Chat
- ByteDance Mengumumkan Pengguna TikTok Bisa Terintegrasi ke Lemon8
- Tim Robotik STIP Jakarta Raih 3 Penghargaan di World Robotic Games of Singapore 2024
- inDrive Hadirkan Aurora Tech Award 2025 Dukung Inovator Perempuan di Bidang Teknologi
- Keunggulan Flex Mode yang Bisa Didapat pada Galaxy Z Fold6
- Game Ragnarok Classic Hadir dengan Fitur Modern, Makin Seru