Adrian B. Lapian…Ini Dia Maestro Sejarawan Maritim Indonesia
Tiga tahun kemudian, kuliah tak lagi menarik. Dia memilih jadi wartawan di The Indonesia Observer, sebuah surat kabar ibukota.
Sebagai wartawan, A.B. Lapian meliput Konferensi Asia Afrika di Bandung, 1955.
Nah, saat mengampuh desk luar negeri di surat kabar itu, dia mulai tekun mempelajari hubungan antarnegara. Lapian pun mulai menyibak-nyibak lembaran sejarah.
Eh, dia malah kegandrungan. Pada 1956, Lapian mendaftar jadi mahasiswa sejarah di Jalan Diponegoro, Jakarta.
Di sini dia jumpa dan berkenalan dengan Sartono Kartodirdjo, satu-satunya lulusan jurusan Sejarah Fakultas Sastra UI, kala itu.
Sebenarnya santer kabar bahwa jurusan sejarah mau tutup. Para dosennya pulang ke Belanda.
Lapian hirau. Tahun 1965, "karya pertamanya berjudul Beberapa Tjatatan Mengenai Djalan Dagang Maritim ke Maluku Sebelum Abad XVI, dimuat di Majalah Ilmu-ilmu Sastra Indonesia (MISI)," tulis MF Mukthi, dalam Warisan Nakhoda Pertama, termuat di Historia.
Tajuk itu sama dengan skripsinya.
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono