Adu Debat Dunia di Bali, Dihibur Tarian Barong dan Kecak
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia menjadi tuan rumah ajang World Schools Debating Championship (WSDC) ke-29 di Bali, pada 1 - 11 Agustus 2017 ini. Lomba akan dilaksanakan dalam dua tahap, yaitu babak penyisihan dan babak utama.
"Ada dua tahap yakni babak penyisihan (preliminary round) dan babak utama (elimination round). Karenanya, ajang ini akan menjadi pembuktian siswa-siswi terbaik Indonesia agar bisa bersaing dengan siswa-siswi lainnya dari seluruh dunia," ujar Direktur Pembinaan SMA, Kemdikbud, Purwadi Sutanto, (1/8).
Selain perlombaan, peserta juga akan diajak untuk menyaksikan pertunjukkan tari barong, tari kecak dan pelepasan tukik ke habitatnya.
“Kami berharap, dalam WSDC tahun ini, anak-anak Indonesia bisa meraih prestasi yang lebih membanggakan dan sukses dalam penyelenggaraan sekaligus sukses prestasi," lanjutnya.
Sementara itu, Convenor WSDC 2017, Ravio Patra menyampaikan bahwa suasana Bali yang kental dengan budaya dan pariwisata akan memberikan kesan kuat kepada seluruh peserta tentang harmoni antara gaya hidup masa kini, pendidikan berkualitas, suasana alam serta lingkungan yang menarik, dan budaya bersejarah.
WSDC pertama kali diadakan di Canberra, Australia pada 1988. Indonesia pertama kali mengikuti WSDC tahun 2001 yang diadakan di Johannesburg, Afrika Selatan.
Negara-negara yang pernah menjadi tuan rumah antara lain Afrika Selatan (2012), Turki (2013), Thailand (2014), Singapura (2015), dan Jerman (2016).
“Kami telah berusaha mempersiapkan diri dan berlatih dengan sungguh-sungguh. Semoga dapat meraih prestasi yang lebih baik dari tahun lalu di Jerman”, tukas Ngurah Gede Satria Aryawangsa salah satu anggota tim Indonesia untuk WSDC 2017.
Indonesia menjadi tuan rumah ajang World Schools Debating Championship (WSDC) ke-29 di Bali, pada 1 - 11 Agustus 2017 ini. Lomba akan dilaksanakan
- KPAI Puji Respons Cepat Kemendikbud Mengatasi Keluhan Siswa
- Sosialisasikan Kampus Merdeka, Kemendikbud Kumpulkan Rektor PTN dan PTS
- Soal Posisi Mendikbud, Begini Respons Petinggi Muhammadiyah
- Kemendikbud Buka Lowongan Guru untuk Sekolah di Luar Negeri
- Kemendikbud: Pendekatan Zonasi Bukan Lewat Sanksi
- Jumlah Anak Putus Sekolah Menurun Dalam Empat Tahun Terakhir