Adu Kuda di Muna Terancam Punah
Senin, 31 Desember 2012 – 01:54 WIB

Adu kuda jantan di Muna terancam punah. Foto: Getty Images
PACUAN kuda tentunya sudah familiar terdengar. Di negara manapun, kuda diperlombakan untuk adu kecepatan. Namun di Muna, Sulawesi Tenggara kuda diperkelahikan. Tradisi ini sudah lama berlangsung sejak pemerintahan di Muna masih kerajaan. Atraksi perkelahian kuda digelar untuk hiburan masyaraka, baik memasuki musim tanam atau panenan dan hajatan lain. Tradisi tersebut kini masih tetap dilestarikan di Kecamatan Lawa. Perintahnya ketika kuda sudah saling mengigit, agar pemegang tali kekang menarik atau memisahkan kuda yang saling mengigit. Tujuannya agar kuda-kuda tersebut tida saling melukai, hanya beradu tendangan di udara. Begitu juga ketika kuda sudah tak lagi berkelahi, agar si pemegang kekang kuda menarik kuda-kuda tersebut agar beradu kembali. Pemegang tali kekang kuda itu La Ode Abjina (42) anak Abdul Karim.
Suara ringkikan kuda menggema berkali-kali ditanah lapang Wakantei, Desa Latugho, Kecamatan Lawa. Kuda-kuda tersebut lagi diadu, diperkelahikan satu dengan yang lainnya. Setiap kali kaki-kaki kuda saling menendang dan bertemu di udara, sorakan penontong membahana. Beberapakali penonton harus lari berhamburan menyelamatkan diri, ketika kuda lari menuju ke arah mereka.
Baca Juga:
Sementara itu Abdul Karim (72) dan La Ode Ngorugoru (61), pawang kuda-kuda yang berkelahi tersebut, terus berteriak memberi komando kepada pemegang tali kekang kuda, setiap kali kuda-kuda beradu tendangan di udara atau ketika kuda tidak lagi berkelahi.
Baca Juga:
PACUAN kuda tentunya sudah familiar terdengar. Di negara manapun, kuda diperlombakan untuk adu kecepatan. Namun di Muna, Sulawesi Tenggara kuda diperkelahikan.
BERITA TERKAIT
- Inilah Syarat Honorer Dialihkan menjadi Outsourcing, Segera Diurus ya
- Air Kiriman dari Bogor Sudah Sampai Depok, Waspada Banjir
- Ada Pendataan Honorer Tidak Bisa Daftar PPPK 2024, tetapi Masih Dibutuhkan
- Jenazah Lilie Wijayati si Mamak Pendaki Tiba di Rumah Duka Bandung, Pelayat Penuhi Ruangan
- Pembantai Harimau Sumatra di Rohul Ditangkap, Lihat Tuh Tampangnya
- Pendakian ke Puncak Carstensz Disetop Sementara