Aduh, Harga Cabai Rawit Jenis Ini Meroket
jpnn.com, GORONTALO - Kemarau berkepanjangan yang melanda Kabupaten Gorotalo membuat harga bahan pokok khusunya cabai rawit mengalami kenaikan cukup tajam.
Salah seorang pekebun cabai rawit di Desa Buhu, Amrin mengaku harga cabai rawit jenis Dewata pada bulan lalu dibanderol Rp 8.000 per kg.
Namun, pekan ini harga cabai itu naik menjadi Rp 50 ribu per kg.
"Ini harga bongkaran atau harga dari kebun setelah panen, mungkin harga di pasar akan lebih naik lagi," ucap Amrin, Minggu (29/10).
Dia mengungkapkan, kenaikan harga terjadi akibat banyaknya pekebun yang mengalami gagal panen karena musim kemarau yang telah berlangsung kurang lebih lima bulan.
Selain itu perawatan cabai memang sangat sulit saat musim kemarau.
Untuk cabai rawit lokal Gorontalo jenis Samia, harga di pasar mencapai Rp 80 ribu per kg, harga tersebut mengalami penurunan setelah pada beberapa pekan lalu sempat menyentuh angka Rp 100 ribu per kg.
Tingginya harga cabai rawit membuat warga cukup merasa berat, karena harus mengeluarkan biaya lebih.
Salah seorang pekebun cabai rawit mengatakan harga cabai rawit mengalami kenaikan. Simak ulasannya.
- Cabup Bojonegoro Setyo Wahono Pastikan Pasar Tradisional menjadi Daya Tarik Pengunjung
- Pemkot Semarang Salurkan Air Bersih ke Wilayah Kekeringan
- Bea Cukai Malili Gelar Operasi Gempur Rokok Ilegal, Menyasar Sejumlah Pasar dan Toko
- BPBD Salurkan 3 Juta Liter Air Bersih Hadapi Kekeringan di Aceh Besar
- Bank DKI Gandeng Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja, Berikan Layanan Fasilitas Perbankan
- Penjelasan Pakar soal Cuaca di Bandung Jauh Lebih Dingin Saat Musim Kemarau