Aduh! Harga Emas Merosot Lagi
jpnn.com, JAKARTA - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan tajam sehari sebelumnya.
Logam kuning melemah karena data pekerjaan AS lebih kuat dari perkiraan.
Namun, ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga yang lebih kecil pekan depan menahan kerugian lebih lanjut.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (2/12) bahwa data penggajian non-pertanian (NFP) AS naik 263.000 pada November, jauh di atas perkiraan 200.000, dan tingkat pengangguran 3,7 persen, sejalan dengan ekspektasi.
"Emas telah mengalami reli yang bagus sejak awal November dan aksi ambil untung dapat terjadi, tetapi penurunan yang signifikan tampaknya tidak dijamin," kata analis di platform perdagangan online OANDA Ed Moya,
"Ekonomi melambat dan inflasi harus terus menurun di sini dan membenarkan jeda kenaikan suku bunga Fed setelah kuartal pertama," imbuhnya.
Setelah 15 minggu terjebak dalam cengkeraman harga USD 1.700 atau lebih rendah, baik emas Comex maupun emas spot menembus level tertinggi 5 bulan di atas USD 1.800 per ounce pada Kamis (1/12).
Ketua Federal Reserve Powell menyatakan pelambatan kenaikan suku bunga pada Desember awal minggu ini telah mendorong emas.
Harga emas merosot pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan tajam sehari sebelumnya.
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank
- Harga Emas Antam Stabil Hari Ini 23 Desember, Berikut Daftarnya
- Hingga Kuartal III 2024, Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 62,5 Triliun
- Pengamat: Masyarakat Nantikan Tata Kelola Tambang yang Berpihak, Bukan Janji Manis
- BNI, CIMB Niaga, & CIMB Niaga Finance Salurkan Bantuan kepada Siswa di NTT
- Anak Buah Sri Mulyani Klaim Kondisi Perkonomian Indonesia Tetap Stabil jika PPN 12 Berlaku