Aduh, Jokowi Minta Kurangi Jumlah Penonton MotoGP Indonesia, Ini Alasannya
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta mengurangi jumlah penonton MotoGP Indonesia di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 18-20 Maret menjadi 60.
Jumlah tersebut berkurang dari setengah yang rencana awal melepas tiket sekitar 100 ribu penonton.
Hal tersebut langsung diputuskan orang nomor satu di Indonesia itu dalam Rapat Terbatas Evaluasi PPKM bersama sejumlah menteri, Minggu (27/2).
"Arahan Bapak Presiden terkait Mandalika yang semula penontonnya 100 ribu, maka diturunkan menjadi 60 ribu dengan situasi yang ada saat sekarang," kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers virtual pascarapat.
Keputusan itu diambil setelah meninjau situasi terkini terkait kasus aktif Covid-19 maupun tingkat vaksinasi di Kabupaten Lombok Tengah maupun NTB.
Menurut laporan Menko, bahwa di Lombok Tengah tingkat vaksinasi Covid-19 dosis pertama sudah mencapai 91,5 persen, dosis kedua 74 persen, dan dosis ketiga atau penguat baru 1,2 persen.
Sementara secara keseluruhan di NTB tingkat vaksinasi Covid-19 dosis pertama mencapai angka 91,4 persen, dosis kedua 65,3 persen, dan dosis penguat 2,6 persen.
"Tentunya dari segi jumlah kasus aktif di NTB terdapat 3.200 dengan BOR (tingkat keterisian rumah sakit) adalah 20 persen, ini di bawah nasional," ujar Menko.
Presiden Joko Widodo meminta mengurangi jumlah penonton MotoGP Indonesia di Sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 18-20 Maret menjadi 60.
- Sowan ke Kediaman Jokowi, Sukarelawan Alap-Alap Dapat Arahan soal Ekonomi Komunal
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Paket Insentif Ekonomi dari Pemerintah Jadi Angin Segar bagi Industri Otomotif
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo