'Aduh Kasiang, Torang Nda Ada Sudara di Jakarta'
"Dorang yang beli akang tiket, trus bilang mau ke Makassar. Kiapa kong dorang kase ke Jakarta. Aduh kasiang, torang nda ada sudara di Jakarta.” katanya sambil terisak.
Malut Post, Manado Post dan beberapa penumpang termasuk Ibu Sonya, seorang wanita yang kemudian diketahui pegawai Pemkab Minahasa, berusaha menenangkan keduanya.
Kami sepakat akan membantu keduanya sesampai di Jakarta. Awalnya, kedua korban akan dititip bersama seorang ibu Sonya di tempat penginapan. Nanti, esoknya, setelah selesai urusan, keduanya akan diurus untuk kembali ke Manado. Tapi, setelah turun dari tangga pesawat, Manado Post dan Malut Post kembali interogasi keduanya.
Dari pengakuan keduanya, mereka direkrut oleh seorang pria dengan maksud akan dipekerjakan di Jayapura. Tidak jelas apa pekerjaan kedua remaja putus sekolah itu. Menurut Mita yang hanya tamat kelas 3 SD di salah satu kelurahan di Bitung, dia ditawari bekerja di Jayapura. "Dorang bilang mau karja di tampa bae-bae dan gaji lumayan," kata Mita.
Tapi, berapa gaji dan di mana tempat kerjanya, keduanya mengaku tidak tahu. Kepergian keduanya memang diketahui orang tua masing-masing. "Maar, kita pe mama cuma tau torang mau kerja di Jayapura," tambahnya.
Sebagai modal identitas mereka, keduanya dibuatkan KTP di dua kelurahan yang berbeda di Manado (Winangun dan Mahakeret Timur). Mita sendiri kaget, usia yang tertera di KTP-nya tercatat 19 tahun. "Kita baru 15 taong, dorang tulis 19 taong," ujarnya polos.
Menurut dia, sebetulnya yang akan berangkat 3 orang. "Satu kita pe sepupu. Maar dia nda jadi berangkat karena depe anak manangis," aku Mita.
Dia mengaku tergiur dengan tawaran pekerjaan karena ingin bantu biaya perawatan ibunya yang sakit-sakitan. Sementara Fani yang memang teman sepermainan Mita, dia juga mau dapat uang. Berbeda dengan Fani, Mita sendiri sebelum berangkat, pihak yang merekrutnya sempat tinggalkan uang Rp400 ribu pada ibunya.
Para pelaku trafficking (perdagangan manusia) tidak saja mengelabui petugas ketika mengirim para korban. Mereka juga merahasiakan daerah tujuan kepada
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala