Aduh! Kurs Rupiah Makin 'Nyungsep', Selasa Pagi Tembus Rp 14.433 Per USD
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi masih kembali terkoreksi.
Pada pukul 9.58 WIB rupiah melemah 73 poin atau 0,5 persen ke posisi Rp 14.433 per USD dari posisi penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.360 per USD.
Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah dibayangi kenaikan imbal hasil (yield) obligasi AS.
"USD masih berpeluang menguat di awal sesi Selasa, bila melanjutkan sentimen beli USD yang ditopang naiknya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS," tulis tim riset Monex Investindo Futures di Jakarta, Selasa (9/3).
Menurut Monex Investindo Futures rupiah juga dipengaruhi oleh telah disetujuinya stimulus fiskal pemerintah AS sebesar USD 1,9 triliun oleh Senat AS di akhir pekan lalu.
Di samping itu, janji Gubernur Federal Reserve (Fed) Jerome Powell untuk mempertahankan stimulus moneter untuk menopang perekonomian berimbas baik pada kenaikan tingkat yield pemerintah AS.
USD naik ke level tertinggi dalam 3,5 bulan pada Senin (8/3) kemarin karena meningkatnya yield. Kendati demikian, berdasarkan riset hal itu membuat takut investor.
"Meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven USD," tulis riset tersebut.
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi masih kembali terkoreksi.
- Kurs Rupiah Hari Ini Makin Melorot Efek Kebijakan Trump
- Awal Tahun, USD Hari Ini Masih Bertengger di Rp 16 Ribuan, Kapan Turun?
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Rupiah Hari Ini Makin Ambyar Terpengaruh IHK Amerika
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Rupiah Hari Ini Terkerek Pelantikan Presiden Prabowo Subianto